Daftar isi
Ejakulasi adalah proses dimana terjadinya pengeluaran semen oleh saluran reproduksi pria. Sistem reproduksi pria terdiri dari beberapa organ yaitu sepasang testis, yang berfungsi membentuk sel sperma dan hormon androgen, sepasang epididimis yang berfungsi untuk menyimpan sel sperma, sepasang saluran bernama vas deferens, kemudian sperma akan keluar dari vas deferens menuju duktus ejakulatorius, kemudian akan keluar melalui uretra dan pada akhirnya akan keluar sebagai seuatu ejakulat. Sel sperma ini akan berada di dalam cairan yang dinamakan semen yang diproduksi oleh beberapa kelenjar yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretra (Cowper glands). Semen ini berfungsi sebagai sarana transport sperma yang baik dan dengan adanya kandungan fruktosa dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi sel sperma. Kandungan prostaglandin di dalam semen juga akan memicu kontraksi uterus yang pada akhirnya akan memudahkan transport sel sperma ke dalam rahim untuk mencapai sel telur.
Pada saat adanya rangsangan seksual, maka penis akan terisi darah akibat stimulasi dari sistem saraf. Hal ini akan menyebabkan terjadinya ereksi pada penis. Orgasme pada pria ditunjukkan dengan proses ejakulasi. Proses ejakulasi mengalami 2 fase, yaitu emisi dan ekspulsi. Pada proses emisi, kumpulan sel sperma akan masuk melalui berbagai saluran seperti vas deferens, duktus ejakulatorius, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral untuk bercampur dengan semen. Semua akan terjadi hingga semen berisi sel sperma akan terkumpul di uretra. Pada saat mencapai uretra, akan terjadi fase ekspulsi dimana terjadi kontraksi ritmik yang akan menyebabkan keluarnya cairan ejakulat dari penis. Pada saat ejakulasi, terjadi juga kontraksi pada otot tubuh lainnya dan terjadi sensasi psikologis yang terjadi akibat rangsangan pada bagian otak yang mengatur rasa puas ataupun kenikmatan. Setelah terjadi ejakulasi dan hilangnya rangsangan seksual, maka penis akan kembali ke bentuk semula. Pada saat ini umumnya terjadi periode refrakter dimana rangsangan seksual tidak akan menimbulkan respon ereksi. Periode rekfrakter ini cenderung meningkat sesuai dengan bertambahnya usia
Ejakulasi merupakan proses alamiah dalam proses reproduksi manusia. Proses ejakulasi dimana terjadi ekspulsi semen berisi sel sperma yang akan bergerak masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur di dalam rahim akan memungkinkan terjadinya konsepsi yang kemudian akan bertumbuh menjadi janin.
Terdapat beberapa gangguan yang dapat terjadi dari awal hingga terjadinya proses ejakulasi. Adanya gangguan ereksi ataupun dinamakan disfungsi ereksi akan mempengaruhi terjadinya ejakulasi. gangguan pada ejakulat ataupun semen juga dapat terjadi dimana kadar semen ataupun parameter sel sperma, seperti jumlah, bentuk, maupun geraknya dapat ditemukan kelainan hingga dapat terjadi infertilitas pada pria. Gangguan pada proses ejakulasi yang sering didengar adalah ejakulasi dini.