Flu singapura atau dalam dunia medis dikenal sebagai penyakit kaki, tangan, dan mulut (KTM), merupakan penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang usia muda (terutama bayi dan balita) namun, kadang dapat menyerang orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan luka pada mulut dan ruam kulit pada tangan dan kaki. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang tergolong dalam famili picornaviridae. Infeksi Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71 (EV-71) merupakan penyebab tersering dari penyakit ini.
Penyekit ini menyebabkan gejala – gejala yang umumnya ringan. Gejala yang dapat timbul berupa rasa nyeri pada mulut dan atau tenggorokan, rasa lesu atau tidak enak badan. Pada beberapa kasus dapat juga menyebabkan muntah, terutama pada kasus KTM yang disebabkan oleh EV-71.
Temuan fisik pada penyakit ini diawali lesi berupa bercak – bercak pada daerah sekitar mulut, selaput lendir pipi, lidah, langit – langit mulut, tangan, kaki, bokong, serta pada daerah kemaluan. Bercak – bercak tersebut berkembang menjadi lentingan dengan tepi berwarna kemerahan. Pada kasus yang terjadi pada, anak rasa gatal pada daerah sekitar lesi jarang terjadi, namun hal tersebut dapat ditemukan pada penderita usia dewasa. Lesi sekitar mulut dapat menyebabkan rasa nyeri yang dapat pula timbul pada daerah sekitar hidung. Demam demam yang terjadi berkisar antara 38 – 39°C yang berlangsung selama 24 – 48 jam.
Infeksi Coxsackie A16 umumnya ringan dan hanya memerlukan pengobatan rawat jalan, sedangkan pada infeksi EV-71 menimbuulkan gejala yang lebih berat dan kadang disertai dengan komplikasi. Walaupun jarang, kasus KMT yang disebabkan oleh infeksi EV-71 memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk timbulnya keterlibatan sistem saraf dibandingkan pada kasus KTM lainnya. Penyakit ini umumnya kan sembuh dengan sedirinya dalam jangka waktu 7 – 10 hari.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang tergolong dalam famili picornaviridae, genus entrovirus ( non-polio). Penyebab tersering adalah infeksi Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71. Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung terhadap droplet, air liur, tinja, serta cairan yang terdapat lentingan dari penderita. Seseorang yang telah menderita penyakit ini akan memiliki kekebalan, namun penderita tersebut dapat menderita KTM kembali yang disebabkan oleh strain enterovirus lainnya. Masa inkubasi dari penyakit ini berlangsung selama 2 – 5 hari dan gejala akan timbul dalam 3 – 7 hari.
Karena dapat sembuh dengan sendirinya, tidak terdapat pengobatan khusus pada kasus KTM. Penanganan yang ada hanya bersifat suportif dan lebih ditekankan untuk memperbaiki gejala yang timbul, yaitu berupa:
Pemberian IVIG dan milrinone pada beberapa penelitian dikatakan memberikan dampak yang cukup signifikan