Bawang Putih atau Allium sativum L. merupakan tanaman yang berguna untuk membuat rasa pada makanan. Bawang putih berasal dari Asia tengah dan sudah dibudidayakan diseluruh dunia. Akan tetapi, sekarang – sekarang ini bawang putih telah djiadikan sebagai obat untuk mencegah atau menangani penyakit tertentu.
Bawang putih memiliki fungsi sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa bawang putih mempunyai efek positif untuk pemberian jangka waktu pendek (1- 3 bulan) dalam memperlambat perkembangan atherosclerosis (pemgerasan pembuluh arteri) yang dapt mengakibatkan sakit jantung atau stroke. Sekarang banyak pernyataan dimana – mana bahwa bawang putih membantu menurunkan kolesterol tetapi penelitian mengenai ini masih kontroversi. Bawang putih mempunyai manfaatmenurunkan kolesterol dan lemak peroksidasi dengan menghambat pembentukkan plak. Berdasarkan penelitian Lau (2006)menunjukkan menekan oksidasi LDL dengan pemberian jangka pendek. Sedangkan berdasarkan penelitian dari Mahmoodhi et al. (2006) diberikan bawang putih pada 30 orang sehari 2 kali salama 42 hari didapatkan bahwa total kolesterol darah dan trigliserida terjadi penurunan secara signifikan.
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat menurunkan tekanan darah pada orang mengalami tekanan darah tinggi sebanyak 7 % atau 8 %.
Bawang putih sekarang menjadi sangat populer sebagai terapi tambahan dalam mengontrol tekanan darah yang digunakan oleh sebanyak 50 % pasein yang mempunyai (darah tinggi) (Capraz et al. 2006). Selain itu juga, penelitian Benavides et al.(2007) telah meyakini bahwa kandungan sulfur dalam bawang putih mempunyai kemampuan vasoaktif (mempengaruhi pembuluh darah).
Berdasarkan penelitian terhadap hewan bahwa bawang putih dapat menurunkan glukosa (gula) darah pada diabetes mellitus akaibat strepzotoxin dan juga alloxan pada tikus dan mencit. (Banerjee et al. 2004). Berdasarkan penelitian lain juga yang membandingkan antara bawang putih dan glibenklamid / obat antidiabetes menunjukkan bahwa bawang putih lebih efektif dari glibenklamid (Eidi et al. 2006).
Bawang putih ini diharapkan menghasilkanmanfaat kumulatif dengan peningkatan neuroproteksi (pertahanan sel saraf) dengan menjadi “natural statin”,” natural NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drug)”, “natural antioksidan”, yang dikombinasikan dengan banyak bahan tunggal sintetik obat farmasi dalam terapi Alzhemeir, dengan efek samping yanjg lebih sedikit. (Chauhan 2006). Akan tetapi, hanya sedikit saja peneliti yang meneliti ekstrak bawang putih terhadap Penyakit Alzhemeir. Selain itu, Bawang putih juga dapat mencegah penurunan kognitif dengan cara melindungi neuron (sel saraf) dari neurotoxisitas (keracunan sel) dan apoptosis (kematian sel).
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah kanker kolon (usus besar), kanker rektal (bagian usus besar), kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, kanker kandung kemih dan kanker paru. Akan tetapi, belum ada penelitian yang dapat membuktikannya.
Berdasarkan penelitian sebanyak 4 % pasien yang memiliki penyakit kardiovascular dan 30 % pasien kardiovascularyang menggunakan suplemen memakan bawang putih. (Yeh et al. 2006).
Apabila memakan terlalu banyak makan bawang putih dapat mengakibatkan bau mulut yang menyengat. Ada beberapa tips untuk mengurangi bau mulut akibat bawang putih, yaitu :
Daftar Pustaka Bongiorno, Peter B., et al. 2008.Potential Health Benefits of Garlic (Allium Sativum): A Narrative Review. Journal of Complementary and Integrative Medicine. The Berkeley Electronic Press