Kemungkinan setiap wanita akan menceritakan pengalaman melahirkannya berbeda-beda. Setiap kelahiran merupakan hal yang unik dan hal yang paling ditunggu dalam kehamilan. Banyak wanita mengkhawatirkan melewatkan tanda-tanda awal melahirkan dan tidak dapat mempersiapkan kelahiran anaknya. Tubuh seorang wanita akan mempersiapkan kelahiran kurang lebih sebulan sebelum melahirkan. Usia kehamilan normalnya minggu ke 40 tetapi pada kebanyakan kasus melahirkan dimulai pada minggu ke 37 sampai 42 minggu dari haid terakhir. Walaupun terdapat tanda-tanda melahirkan, sampai sekarang masi belum ada cara yang terbukti menentukan kapan pastinya melahirkan.
Pada beberapa minggu sebelum melahirkan dapat terjadi penurunan bayi ke rongga panggul. Hal ini dapat dirasakan dengan sensasi lebih mudah saat bernafas. Selain itu, ada beberapa tanda melahirkan lain yang dapat diperhatikan seperti kontraksi atau perut yang terasa mulas. Pada beberapa minggu akhir dari kehamilan dapat dirasakan kontraksi palsu atau yang lebih dikenal dengan kontraksi Braxton Hicks. Yang membedakan kontraksi palsu dan kontraksi saat akan melahirkan adalah kontraksi palsu pada umumnya tidak terasa kuat dan tidak teratur, serta menghilang sendiri. Kontraksi yang sesungguhnya yang dirasakan saat akan melahirkan tidak mudah menghilang dan teratur, serta seiringnya waktu terasa lebih sering dan lebih intens. Perubahan lainnya saat akan melahirkan adalah mulut rahim yang akan membuka dan melunak. Hal ini dapat menyebabkan keluarnya cairan keluar dari kemaluan yang berupa campuran darah. Pada saat ini persalinan atau proses melahirkan dapat berlangsung dalam hitungan minggu, hari, atau jam. Ketika ketuban pecah dan dirasakan sensasi seperti kencing yang tidak dapat ditahan merupakan tanda saatnya menemui dokter atau sarana kesehatan untuk mendapat pertolongan persalinan.
Beberapa penyakit atau kelainan yang dapat ditemui saat ditemukannya tanda melahirkan yaitu:
Eklampsia atau kejang dapat terjadi saat akan melahirkan yang biasanya ditandai dengan ditemukannya protein dalam urin dan tekanan darah yang tinggi selama kehamilan.
Ruptur uterus atau rahim robek dapat terjadi pada induksi persalinan yang berlebihan. Hal ini diakibatkan oleh kontraksi uterus yang berlebih sehingga terjadi robekan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
Solutio placenta atau plasenta yang terlepas dapat terjadi menjelang akan melahirkan. Solutio placenta ditandai dengan perdarahan yang banyak disertai dengan rasa nyeri dan ditemukan adanya bunyi jantung janin yang melemah.
Pada saat ditemui adanya tanda-tanda melahirkan, penting untuk segera dibawa ke rumah sakit atau sarana kesehatan terdekat. Hal yang dapat dilakukan pada saat ditemukan tanda-tanda kehamilan yaitu dengan diberikan penanganan yang suportif atau berdasarkan keluhan yang dikeluhkan seperti:
Pemberian oksigen dapat membantu pernapasan ibu yang terasa lebih berat saat merasa kesakitan serta ibu hamil juga disarankan untuk miring ke sisi sebelah kiri saat berbaring. Hal ini untuk memastikan janin mendapatkan oksigen yang cukup.
Cairan infus diberikan untuk mencegah syok saat melahirkan yang dapat diakibatkan oleh perdarahan yang terjadi.
Analgesik atau anti nyeri dapat diberikan jika dirasakan nyeri yang berlebih untuk mengurangi rasa sakit.
Pada persalinan yang lama dan kontraksi yang tidak adekuat/ tidak cukup kuat dapat diberikan oksitosin sebagai induksi untuk membantu kontraksi adekuat yang dibutuhkan agar proses melahirkan dapat berjalan lancar.