Daftar isi
Terdapat 2 jenis obat penghilang rasa nyeri yang juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri punggung, yaitu Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) dan acetaminophen (paracetamol). Kedua obat-obatan dijual bebas di toko obat.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
NSAID
Jenis NSAID yang beredar luas di pasaran bermacam-macam. Berikut adalah beberapa jenis NSAID yang biasanya sering digunakan: Aspirin, Celecoxib, Diclofenac, Ibuprofen, Ketoprofen, Ketorolac, dan Piroxicam. Selain obat-obatan tersebut, masih banyak jenis obat-obatan NSAID lainnya.
Indikasi penggunaan NSAID antara lain untuk mengobati tanda-tanda peradangan, seperti bengkak, kemerahan, nyeri yang ringan hingga moderat, dan demam. Penggunaan spesifik NSAID antara lain untuk nyeri kepala, radang sendi, nyeri punggung dan tulang belakang, cedera akibat olahraga, seperti keseleo, serta keram perut yang terasa saat menstruasi.
Kontraindikasi penggunaan NSAID terbagi atas kontraindikasi absolut dan relatif. Kontraindikasi absolut penggunaan NSAID adalah hipersensitifitas (alergi) pada obat-obatan NSAID, pernah menjalani operasi jantung, atau bayi-bayi prematur dengan infeksi yang belum ketauan penyebabnya dan perdarahan di otak atau saluran cerna. Kontraindikasi relatif antara lain riwayat perdarahan, terutama di saluran cerna (luka di lambung maupun di usus), sytemic lupus erythematosus (SLE), kehamilan akhir. Penggunaan NSAID juga perlu perhatian khusus terutama pada yang memiliki gangguan jantung, liver, dan ginjal.
Acetaminophen
Acetaminophen merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam. Acetaminophen digunakan untuk mengobati berbagai keadaan seperti nyeri kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, dan demam.
Meskipun penggunaan acetaminophen relatif aman, terdapat beberapa keadaan dimana obat ini tidak boleh digunakan, yaitu hipersensitivitas (alergi) terhadap acetaminophen, hepatitis, gangguan liver dan ginjal, orang-orang alkoholik, dan penggunaan berulang pada pasien dengan anemia atau penyakit jantung, paru, dan ginjal.
Penggunaan acetaminophen memerlukan perhatian khusus pada orang-orang alkoholik karena risiko hepatotoksiknya lebih besar. Penggunaan acetaminophen juga tidak boleh berlebihan atau overdosis.
NSAID
Seperti obat-obatan pada umumnya, NSAID memiliki efek samping atau risiko yang dapat mengganggu penggunanya. Efek samping tersebut antara lain:
• Gangguan lambung, seperti perdarahan, luka, atau maag. Keluhan yang dirasakan biasanya mual, muntah, diare, atau BAB hitam
• Alergi dengan tanda-tanda sesak, bengkak-bengkak di wajah, gatal, dan sebagainya.
• Munculnya ruam-ruam kemerahan di kulit
• Penurunan nafsu makan
• Pusing
• Nyeri kepala
• Retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan di sekitar kaki)
• Gangguan ginjal dan liver untuk penggunaan jangka panjang
Acetaminophen
Acetaminophen biasanya jarang menimbulkan efek samping. Efek samping yang paling mungkin terjadi adalah alergi terhadap acetaminophen yang ditandai dengan munculnya reaksi alergi, seperti: ruam, gatal/bengkak (terutama di wajah, lidah, dan tenggorokan), pusing, dan kesulitan bernapas.
NSAID
Masing-masing NSAID memiliki dosis dan interval penggunaan yang berbeda. Biasanya dosis obat-obatan yang dijual bebas di toko memiliki dosis yang lebih rendah dari yang seharusnya diresepkan oleh dokter. Namun, dosis-dosis yang dijual di toko sudah cukup mampu untuk menangani rasa nyeri sementara akibat keseleo, nyeri punggung, nyeri kepala, dan nyeri menstruasi. Penggunaan NSAID untuk kondisi kesehatan yang lebih serius membutuhkan resep dokter.
Acetaminophen
Penggunaan acetaminophen, baik untuk mengurangi nyeri maupun menurunkan demam, adalah 325–650 mg setiap 4–6 jam atau 500 mg setiap 8 jam. Penggunaan acetaminophen dapat ditingkatkan hingga maksimal sekali minum 1000 mg dengan dosis akumulasi maksimal sehari 4.000 gram per hari.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Terdapat 2 jenis obat penghilang rasa nyeri yang juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri pinggang, yaitu Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) dan acetaminophen (paracetamol). Kedua obat-obatan dijual bebas di toko obat.
NSAID
Jenis NSAID yang beredar luas di pasaran bermacam-macam. Berikut adalah beberapa jenis NSAID yang biasanya sering digunakan: Aspirin, Celecoxib, Diclofenac, Ibuprofen, Ketoprofen, Ketorolac, dan Piroxicam. Selain obat-obatan tersebut, masih banyak jenis obat-obatan NSAID lainnya.
Indikasi penggunaan NSAID antara lain untuk mengobati tanda-tanda peradangan, seperti bengkak, kemerahan, nyeri yang ringan hingga moderat, dan demam. Penggunaan spesifik NSAID antara lain untuk nyeri kepala, radang sendi, nyeri punggung dan tulang belakang, cedera akibat olahraga, seperti keseleo, serta keram perut yang terasa saat menstruasi.
Kontraindikasi penggunaan NSAID terbagi atas kontraindikasi absolut dan relatif. Kontraindikasi absolut penggunaan NSAID adalah hipersensitifitas (alergi) pada obat-obatan NSAID, sedang menjalani operasi jantung, atau bayi-bayi prematur dengan infeksi yang belum ketauan penyebabnya dan perdarahan di otak atau saluran cerna. Kontraindikasi relatif antara lain riwayat perdarahan, terutama di saluran cerna (luka di lambung maupun di usus), sytemic lupus erythematosus (SLE), dan kehamilan trimester akhir. Penggunaan NSAID juga perlu perhatian khusus terutama pada yang memiliki gangguan jantung, liver, dan ginjal.
Acetaminophen
Acetaminophen merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam. Acetaminophen digunakan untuk mengobati berbagai keadaan seperti nyeri kepala, nyeri otot, radang sendi, nyeri punggung, sakit gigi, dan demam.
Meskipun penggunaan acetaminophen relatif aman, terdapat beberapa keadaan dimana obat ini tidak boleh digunakan, yaitu hipersensitivitas (alergi) terhadap acetaminophen, hepatitis, gangguan liver dan ginjal, orang-orang alkoholik, dan penggunaan berulang pada pasien dengan anemia atau penyakit jantung, paru, dan ginjal.
Penggunaan acetaminophen memerlukan perhatian khusus pada orang-orang alkoholik karena risiko hepatotoksiknya lebih besar. Penggunaan acetaminophen juga tidak boleh berlebihan atau overdosis.
NSAID
Seperti obat-obatan pada umumnya, NSAID memiliki efek samping atau risiko yang dapat mengganggu penggunanya. Efek samping tersebut antara lain:
Acetaminophen
Acetaminophen biasanya jarang menimbulkan efek samping. Efek samping yang paling mungkin terjadi adalah alergi terhadap acetaminophen yang ditandai dengan munculnya reaksi alergi, seperti: ruam, gatal/bengkak (terutama di wajah, lidah, dan tenggorokan), pusing, dan kesulitan bernapas.
NSAID
Masing-masing NSAID memiliki dosis dan interval penggunaan yang berbeda. Biasanya dosis obat-obatan yang dijual bebas di toko memiliki dosis yang lebih rendah dari yang seharusnya diresepkan oleh dokter. Namun, dosis-dosis yang dijual di toko sudah cukup mampu untuk menangani rasa nyeri sementara akibat keseleo, nyeri punggung, nyeri pinggang, nyeri kepala, dan nyeri menstruasi. Penggunaan NSAID untuk kondisi kesehatan yang lebih serius membutuhkan resep dokter.
Acetaminophen
Penggunaan acetaminophen, baik untuk mengurangi nyeri maupun menurunkan demam, adalah 325–650 mg setiap 4–6 jam atau 500 mg setiap 8 jam. Penggunaan acetaminophen dapat ditingkatkan hingga maksimal sekali minum 1000 mg dengan dosis akumulasi maksimal sehari 4.000 gram per hari.