Keputihan (fluor albus atau leukorea) adalah keluarnya cairan putih-kekuningan yang berlebihan dari vagina. Pada wanita, cairan vagina normal diproduksi dalam jumlah tertentu untuk membersihkan daerah kewanitaan, sebagai pelumas, dan untuk melawan kuman. Cairan vagina normal berwarna putih jernih, keruh, atau agak kekuningan, tidak gatal, tanpa disertai darah, dan memiliki tingkat keasaman (pH) 3,5 – 4,5. Jika jumlah cairan ini berlebihan, maka disebut sebagai keputihan. Keputihan dapat disebabkan perubahan hormonal (normal) atau infeksi (abnormal).
Wanita hamil lebih rentan mengalami keputihan karena adanya perubahan hormon yang menyebabkan peningkatan produksi cairan dan penurunan keasaman vagina. Cairan vagina yang dihasilkan akibat perubahan hormon selama kehamilan umumnya berwarna putih – kekuningan, agak kental, dan tidak disertai gatal atau bau. Cairan yang keluar umumnya mengandung sel pelapis mukosa (epitel) dan sedikit sel darah putih. Keputihan pada wanita hamil seperti ini dianggap normal.
Keputihan yang normal ini perlu dibedakan dengan keputihan akibat infeksi, seperti:
Keputihan normal tidak memerlukan pengobatan khusus; penderita disarankan untuk menjaga kebersihan daerah vagina agar tidak terjadi infeksi. Setelah BAK disarankan mengeringkan daerah vagina dari depan ke belakang, menggunakan pakaian dalam berbahan katun, mengganti pakaian dalam 2 – 3 kali per hari, dan tidak menggunakan sabun untuk membersihkan alat kelamin. Keputihan yang disebabkan infeksi diobati dengan antibiotik atau antijamur tergantung penyebabnya. Pemberian antibiotik perlu diperhatikan karena adanya kontraindikasi beberapa antibiotik pada kehamilan. Berikut adalah rekomendasi pemberian antibiotik pada keputihan infeksi yang umum digunakan pada ibu hamil: