Gatal dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti penyakit kulit, kulit kering, reaksi alergi, kehamilan, atau penyakit tertentu. Obat gatal dapat berupa obat minum (tablet) atau obat oles (salep atau krim). Terdapat beberapa golongan obat yang dapat dipakai untuk mengurangi gatal, yaitu anti-histamin, kortikosteroid, anestetik lokal, dan imunomodulator. Anti-histamin dan kortikosteroid adalah golongan yang paling sering dipakai. Anti-histamin yang sering digunakan untuk gatal adalah chlorpheniramine, cetirizine, loratadine, fexofenadine, diphenhydramine, dan hydroxyzine. Anti-histamin diindikasikan untuk mengurangi gatal akibat peleasan histamin, terutama pada kelainan kulit alergi; obat golongan ini dikontraindikasikan pada penderita alergi anti-histamin dan gangguan hati atau ginjal berat. Golongan kortikosteroid terutama diindikasikan untuk gatal yang disertai peradangan karena obat ini berfungsi mengurangi peradangan. Contoh obat kortikosteroid oles antara lain hydrocortisone, betametason, dan triamcinolone. Kortikosteroid tablet hanya digunakan pada kondisi tertentu (gatal akibat proses peradangan hebat yang tidak membaik dengan obat oles); contoh kortikosteroid tablet antara lain prednison, dexametason, dan metilprednisolon. Kortikosteroid dikontraindikasikan pada penderita gangguan sistem imun, infeksi jamur atau virus, serta alergi terhadap kortikosteroid.
Anestetik lokal dan imunomodulator lebih jarang digunakan untuk pengobatan gatal. Anestetik lokal dalam bentuk obat oles berfungsi menghalangi impuls dari saraf sensorik di kulit. Contoh obat ini adalah benzocaine, diperodon, lidocaine, dan pramoxine. Imunomodulator obat oles seperti pimecrolimus atau tacrolimus digunakan untuk mengatasi gatal pada penderita radang kulit alergi (dermatitis atopik) yang tidak membaik dengan obat lain atau pada daerah kulit yang tipis, serta penderita kanker kelenjar getah bening (limfoma) dan kanker kulit. Imunomodulator dikontraindikasikan pada anak di bawah 2 tahun dan penderita alergi imunomodulator.
Efek samping obat anti-histamin antara lain rasa mengantuk, mulut kering, lelah, rasa tidak enak badan, dan nyeri kepala. Penggunaan obat golongan kortikosteroid dan imunomodulator jangka panjang tidak disarankan. Konsumsi obat golongan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan gangguan menstruas, diabetes, pembengkakan pada wajah atau anggota tubuh lain, gangguan tidur, gangguan pertumbuhan, serta osteoporosis. Obat kortikosteroid oles dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah kecil secara permanen (telangiectasis) dan penipisan kulit. Efek samping utama obat imunomodulator dan anestetik topikal adalah rasa panas atau terbakar serta gatal pada tempat yang dioleskan.
Dosis tergantung pada jenis obat dan berat-ringannya gatal. Obat oles dapat digunakan 2 – 3 kali per hari pada daerah yang mengalami gangguan. Berikut adalah dosis obat – obat tablet untuk gatal yang sering digunakan: