Obat panu adalah obat yang digunakan untuk mengobati panu atau dalam istilah medis dikenal dengan tinea versicolor. Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh fungi atau jamur. Panu merupakan penyakit kulit dengan gejala ruam kulit yang memiliki warna berbeda dari kulit sekitarnya, dapat menjadi lebih pucat atau menjadi lebih gelap, tergantung dari warna kulit penderita, ruam dapat tersebar di permukaan kulit manapun, seperti di wajah,badan, lengan, paha, leher, dan lain-lain. Pada permukaan ruam dapat sisik halus (skuama halus) yang gatal, terutama bila berkeringat.
Untuk menyembuhkan panu, obat yang digunakan adalah golongan anti-fungal atau anti jamur. Obat ini bekerja membunuh fungi yang menyebabkan panu, yaitu Malassezia globosa dan Malassezia furfur. Obat anti-fungi ini dapat berupa sampo, sabun, krim, atau tablet. Untuk panu yang tidak tersebar luas atau hanya terlokalisir pada bagian tertentu saja dapat digunakan obat topikal seperti sabun, sampo, krim, atau bedak kocok. Contoh jenis obat topikal yang dapat digunakan adalah sampo selenium sulfat, sampo dan krim ketoconazole, sampo zinc, dan lain-lain. Untuk panu yang tersebar luas lebih disarankan untuk mengkonsumsi obat sistemik, yaitu tablet atau suntikan anti-fungi. Contoh obat sistemik adalah golongan azole, seperti tablet dan suntikan fluconazole, tablet ketoconazole, dan tablet itraconazole.
Kontraindikasi dari obat sistemik golongan azole adalah pasien wanita hamil dan menyusui, pasien dengan gangguan jantung, pasien dengan gangguan ginjal, pasien yang diketahui memiliki reaksi alergi terhadap obat golongan azole, pasien dengan gangguan fungsi hati
Kontraindikasi dari obat topikal seperti sampo dan krim adalah luka terbuka pada kulit atau kulit kepala, wanita hamil dan menyusui, dan pasien dengan reaksi alergi terhadap obat.
Efek samping dari obat sistemik golongan azole dapat berupa reaksi alergi, peningkatan enzim hati, mual, muntah, keram perut, berkurangnya nafsu makan, kulit menjadi kuning, kesemutan, kejang, gatal-gatal, dan sakit kepala.
Efek samping penggunaan obat topikal seperti krim dan sampo adalah reaksi alergi seperti kemerahan pada kulit kepala atau kulit tubuh, bengkak, kulit kering, rambut rontok, dan gatal-gatal.
Untuk terapi sistemik dengan obat oral, dapat digunakan golongan azole, yaitu ketoconazole 200mg sekali sehari selama sepuluh hari atau 400mg satu kali dosis, fluconazole 150-300 mg sekali seminggu selama 2 sampai 4 minggu, dan itraconazole 200mg sekali sehari selama 7 hari.
Krim ketoconazole digunakan sekali sehari pada kulit yang terkena panu dan sekitarnya selama 2 sampai 6 minggu, usahakan kulit benar-benar kering sebelum mengoleskan krim. Sementara sampo dapat digunakan 3-4 hari dalam seminggu selama 8 minggu, usapkan sampo pada kulit kepala sampai berbusa, kemudian diamkan selama 5-10 menit sebelum dibilas.
Fungi yang menyebabkan panu dapat dibunuh dengan mudah menggunakan anti-fungi. Perlu diperhatikan kepatuhan penggunaan obat sesuai dengan dosis, waktu, dan cara yang telah dianjurkan untuk mencegah kekambuhan.
Walaupun fungi telah hilang dan tidak gatal, perubahan warna pada kulit akibat panu dapat bertahan sampai beberapa minggu bahkan bulan sampai kemudian normal kembali seperti kulit sekitarnya.
Panu adalah penyakit kulit yang mudah didapat dan mudah kambuh bila tidak menjaga kebersihan tubuh, terutama bila anda tinggal di daerah yang lembab, tubuh gampang berkeringat, sering menggunakan pakaian ketat, pakaian yang tidak menyerap keringat, dan kegemukan. Bila anda memiliki faktor risiko berikut ini, disarankan untuk mandi menggunakan sabun anti-fungi, dan sampo yang mengandung zinc dan selenium sulfat. Pada beberapa studi dikatakan dapat juga digunakan obat oral setiap bulan sebagai pencegahan kambuhnya panu.