Saat ini dikenal berbagai macam cara atau metode untuk mencegah kehamilan. Kehamilan sendiri terjadi akibat proses pertemuan antara sel sperma dengan sel telur, dimana sel sperma berasal dari laki – laki dan sel telur berasal dari indung telur wanita. Proses pencegahan ini secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu menggunakan metode tradisional, maupun metode modern (penggunaan alat ataupun obat – obatan).
Pada pria metode tradisional yang umumnya dilakukan adalah dengan menggunakan metode sanggama terputus, dimana air mani yang berisi sel sperma tidak dikeluarkan di dalam vagina. Metode ini 96% berhasil 73% dipakai dari keseluruhan metode yang ada. Metode buatan yang dapat dilakukan pada pria adalah penggunaan kondom pria, dan metode kontrasepsi mantap (kontap) yaitu dengan proses pembedahan atau sterilisasi. Proses pembedahan yang dilakukan untuk dapat mencegah kehamilan ini sendiri disebut vasektomi, yakni memblok atau memotong saluran sperma (vas deferens).
Pada wanita tradisional yang dapat dilakukan adalah metode sadar masa subur (fertility awareness). Caranya bermacam-macam mulai dari metode kalender, melihat masa subur pada siklus menstruasi, metode mengenali tanda – tanda masa subur, pemeriksaan lendir mulut rahim dan suhu basal tubuh. Metode ini 95-97% berhasil apabila tepat dan konsisten dilakukan, dan 75% dipakai dari keseluruhan metode yang ada.
Metode modern yang digunakan untuk mencegah kehamilan pada wanita bermacam-macam, mulai dari alat, obat, hingga proses sterilisasi. Penggunaan obat biasanya digunakan hormon progesteron, atau gabungan progesteron-estrogen. Hormon progesteron digunakan untuk menebalkan lendir mulut rahim sehingga mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan sel sperma, sedangkan gabungan keduanya digunakan untuk mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur. Implan adalah sejenis batang kecil atau kapsul yang ditanamkan di bawah kulit, berisi progesteron, dan cara kerja yang sama dengan progesteron, biasanya ditanam 3 sampai 5 tahun atau hingga ditemukan keluhan selama penggunaan. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang terbuat dari tembaga adalah alat berbentuk “T” yang dimasukan ke dalam rahim dengan instrumen khusus, mencegah pertemuan sel telur dengan sperma dengan cara merusak komponen sperma. AKDR dengan levonogestrel hampir sama dengan AKDR sebelumnya namun berisi levonogestrel yang dilepaskan setiap harinya, menekan proses penebalan endometrium tempat bakal melekatnya hasil konsepsi. Kondom wanita, selubung berbahan tipis, transparan, dan lunak, yang ditempatkan sedikit longgar pada vagina wanita, fungsinya hampir sama dengan kondom pria. Pil darurat (emergency pill atau morning after pill) berisi levonogestrel, digunakan sesudah sanggama yang tidak menggunakan pengaman hingga 5 hari pasca sanggama. Metode laktasi amenore, pada wanita yang belum mendapatkan siklus menstruasi pasca melahirkan, membutuhkan usaha untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 bulan. Sterilisasi wanita, sama seperti kontap pada pria, memblok atau memotong saluran tempat keluarnya sel telur (tuba fallopi).
Dilihat dari segi fungsi mencegah kehamilan memiliki manfaat juga. Fungsi utama mencegah kehamilan adalah mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Manfaat dari mencegah kehamilan antara lain: untuk mencegah risiko kesehatan akibat kehamilan pada wanita seperti preeklampsia, perdarahan, perilaku aborsi yang berisiko, atau pada wanita dengan kondisi medis tertentu yang tidak memperbolehkan terjadinya kehamilan, mengurangi angka kematian bayi yang merupakan indikator kesejahteraan sebuah negara, membantu mencegah penularan penyakit menular seksual, dengan menggunakan kondom, baik kondom pria, maupun kondom wanita, mengurangi angka kehamilan remaja, yang merupakan salah satu kehamilan yang berisiko, mengurangi laju pertumbuhan penduduk, yang dapat mencegah dampak negatif dari laju populasi yang tidak terkendali dalam sektor ekonomi, lingkungan, dan usaha global, regional, dan nasional.
Dalam pemilihan cara untuk mencegah kehamilan, sebaiknya perlu juga mengetahui kondisi tubuh dari pasangan usia subur yang ingin mencegah kehamilan karena masing-masing memiliki indikasi dan kontraindikasi pada kondisi medis tertentu. sehingga metode yang digunakan akan lebih tepat, dan nyaman bagi kedua pasangan. Konsultasi kepada dokter, atau bidan juga diperlukan sebelum memulai dan atau bila ditemukan masalah selama penggunan metode pencegahan kehamilan yang dipilih.