Kanker rahim adalah penyakit keganasan pada mulut rahim. Penyakit ini adalah keganasan yang paling umum dijumpai pada wanita di seluruh dunia.
Kebanyakan wanita tidak mengeluhkan gejala pada proses keganasan ini. Pada yang bergejala, pada proses awal dapat keluar cairan bercampur darah dari vagina. Perdarahan yang berasal dari vagina kadang dapat terjadi sesudah sanggama atau membasuh vagina. Bila semakin parah, perdarahan dari vagina tidak dapat lebih sering terjadi dan biasanya wanita akan mengeluh pusing, dan lemas akibat anemia. Apabila tumor sudah menyebar ke dinding rahim dan panggul, bisa menyebabkan keluhan akibat terganggunya organ lainnya seperti bengkak pada kaki, dan nyeri punggung bawah. Bila tumor sudah menekan kandung kemih bahkan ke saluran kemih, keluhan dan gejala akan berapa susah buang air kecil, kencing berdarah, atau bisa terjadi keracunan ureum dalam darah akibat terganggunya proses berkemih. Bila sudah menyebar sampai ke saluran cerna bawah, keluhan bisa bermacam-macam, dari munculnya darah pada saat buang air besar, buang air besar yang keluar melalui vagina, dan lain sebagainya.
Penyebab dari keganasan ini erat kaitannya dengan risiko. Namun menurut hasil penelitian, sel mulut rahim yang mengalami keganasan disebabkan akibat infeksi dari virus human papillomavirus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus HPV yang menjadi penyebab keganasan dan berhubungan dengan lesi yang invasif adalah serotipe 16 dan 18. Selain virus HPV, penyebab lainnya yang berperan dalam proses keganasan mulut rahim adalah virus herpes simplex.
Hubungan seksual pada usia terlalu muda, jumlah pasangan seksual lebih dari satu, dan kelahiran yang tinggi meningkatkan risiko kanker mulut rahim. Selain itu hal yang dapat meningkatkan risiko kejadian kanker mulut rahim antara lain: kondisi sosial ekonomi yang rendah, merokok, perilaku seksual yang berisiko, dan penggunaan KB.
Pengobatan kanker mulut rahim ini sendiri tergantung dari penyebaran sel keganasan. Pada tingkat penyebaran awal, dimana lesi keganasan masih berada di daerah mulut rahim saja, dapat dilakukan hanya pengangkatan mulut rahim apabila wanita tersebut masih menginginkan kehamilan, meskipun tingkat kekambuhannya masih diragukan. Namun pilihan untuk dilakukan pengangkatan rahim, serta dilakukan pengangkatan kelenjar getah bening yang berada di sekitar rahim juga harus dipertimbangkan untuk mencegah tingkat kekambuhan dan penyebaran penyakit lebih jauh.
Bila tumor sudah mulai menyebar ke jaringan rahim dan masih ada di jaringan rahim, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan operasi pengangkatan rahim tanpa atau dengan radiasi di tempat tersebut. Namun apabila sudah mulai menyebar melewati jaringan rahim dan bahkan menyebar ke organ lainnya, dipertimbangkan untuk dilakukan terapi dengan radiasi dan atau kemoterapi.