Rambut Rontok

RAMBUT RONTOK ADALAH

Rambut rontok dan kebotakan, atau dalam dunia medis lebih dikenal dengan alopesia, adalah hilangnya rambut pada kuli kepala atau bagian tubuh lainnya. Betuk ekstrim dari rabut rontok dapat mengenai seluruh bagian rambut kepala (alopesia totalis), bahkan menyebabkan hilangnya seluruh rambut pada tubuh (alopesia universalis). Rambut rontok dapat disebabkan oleh berbagaimacam hal, seperti infeksi (terutama oleh jamur), akibat trauma, efek samping pengobatan, kekurangan zat gizi tertentu, fenomena autoimun, serta faktor genetik.

PENYAKIT TERKAIT

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rambut rontok dan kebotakan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi penyebab. Berikut adalah penggolongan berdasarkan kondisi peyebabnya:

• Alopesia androgenik, merupakan penyebab paling umum kehilangan rambut yang mempengaruhi 70% pria dan 40% wanita dan berhubungan dengan hormon testoteron sertaa genetik. Pada pria, keadaan ini dimulai dar bagian dahi sampai akhirnya rambut yang tersisa membentuk cicin menyerupai tapal kuda pada bagian belakang kepala. Pada wanita umumnya timbul berupa penipisan rambut pada daerah ubun – ubun.
• Rambut rontok akibat malnutrisi dapat terjadi akibat kekurangan zat besi ataupun juga malnutrisi secara umum akibat kurangnya asupan makanan. Kadang kelebihan zat nutrisi tertentu, terutama kelebihan vitamin A (hipervitaminosis A) dapat juga menyebabkan kondisi yang serupa.
• Rambut rontok juga dapat terjadi baik karena proses infeksi  yang disebabkan oleh jamur (tinea kapitis), infeksi bakteri pada akar rambut (folliculitis), sifilis, ataupun juga infeksi oleh tungau atau kutu.
• Efek samping obat juga dapat menjadi penyebab dari terjadinya rambut rontok. Hal ini umum terjadi pada para pengidap kanker yang mendapatkan pengobatan berupa kemoterapi maupun radioterapi. Pengobatan lain juga dapat menyebabkan hal serupa, seperti halnya pada pengonsumsian obat kontrasepsi oral dan obat antijamur.
• Trauma pada daerah kulit tubuh yang berambut juga dapat menyebabkan terjadinya rambut rontok dan kebotakan, baik proses trauma atau perlukaan akibat suatu kecelakaan, ataupun trauma yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan berupa prilaku kompulsif menarik dan mencabuti rambut secara berulang – ulang (trichotillomania).
• Selain disebabkan oleh kondisi – kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, rambut rontok juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit autoimun, gangguan hormon tiroid, ataupun juga merupakan kondisi normal akibat proses penuaan (involutional alopesia).

PENGOBATAN

Untuk beberapa jenis kerontokan rambut, rambut tumbuh kembali tanpa pengobatan apapun, namun kadang juga diperlukan pengobatan tertentu seperti pengonsumsia obat ataupun prosedur pembedahan. Kadang dengan mengobati penyakit  yang mendasari terjadinya kerontokan rambut, maka kerontokan rambut akan berkurang dan perlahan – lahan akan kembali normal. Dikenal beberapa jenis obat yang dapat dipakai untuk mengatasi rambut rontok, yaitu:

• Minoxidil, yang dioleskan dua kali perhari  untuk menumbuhkan rambut dan mencegah kerontokan rambut lebih lanjut. Efek samping yang umum timbul pada penggunaan minoxidil berupa iritasi kulit.
• Finasteride, umumnya digunakan dalam pengobatan alopesia androgenik. Dengan mengonsumsi satu pil perhari, banyak pengguna obat ini yang mengalami perlambatankerontokan rambut, dan beberapa bahkan mengalami pertumbuhan rambut baru. Efek samping dari finasteride meliputi disfungsi seksual, dan mempercepat pertumbuhan kanker prostat (jarang terjadi). Obat ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi wanita usia subur.

Beberapa prosedur pembedahan juga dikenal sebagai bentuk pengobatan pada kasus kerontokan rambut yang permanen, yaitu transplantasi rambut ataupun pengangkatan bagian kulit kepala yang mengalami kebotakan (scalp reduction).