Orgasme adalah puncak kenikmatan seksual yang ditandai dengan kontraksi ritmis otot-otot yang terlibat dalam aktivitas seksual, juga meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan laju pernapasan. Selain itu, saat orgasme seseorang biasanya mengeskpresikannya dengan suara-suara yang menggambarkan rasa nyaman saat orgasme.
Pada wanita, orgasme dapat terjadi melalui berbagai macam cara antara lain melalui hubungan seksual, masturbasi, penggunaan alat bantu seks, dan sebagainya. Pada beberapa orang, orgasme bahkan dapat dicapai hanya dengan membayangkan hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas seks, tanpa keterlibatan aktifitas fisik langsung.
Penyakit paling sering yang berhubungan dengan orgasme wanita adalah wanita tersebut sulit atau bahkan tidak dapat mencapai fase orgasme. Jika seorang wanita tidak pernah orgasme seumur hidupnya, disebut dengan disfungsi orgasme primer. Gangguan ini mengenai sekitar 10-15%. Tetapi jika sebelumnya wanita tersebut pernah merasakan orgasme sekali saja sebelumnya, maka disebut disfungsi orgasme sekunder.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab seorang wanita tidak bisa mencapai orgasme antara lain:
Gejala gangguan orgasme mudah diketahui, terutama oleh penderita sendiri. Gejala tersebut yaitu tidak dapat mencapai fase orgasme, membutuhkan waktu yang lama untuk orgasme, atau kualitas orgasme buruk.
Pengobatan gangguan orgasme wanita meliputi konsultasi seksual, komunikasi yang baik dengan pasangan, identifikasi dan praktek mengenai jenis stimulasi yang paling tepat, dan jika gangguan terjadi karena obat-obatan, maka obat tersebut harus dihentikan penggunaannya.
Konsultasi seksual dengan pakar biasanya sangat membantu, terutama dalam hal mengidentifikasi akar permasalahan munculnya gangguan orgasme. Selain itu, pada sesi konsultasi dapat dipelajari cara-cara pemanasan atau stimulasi yang paling tepat sehingga orgasme dapat tercapai. Stimulasi untuk setiap wanita biasanya berbeda dan membutuhkan eksplorasi agar dapat diketahui oleh wanita atau pasangannya.
Konsultasi tidak hanya untuk wanita yang mengalami gangguan orgasme, tapi juga pasangannya. Karena seringkali bukan wanita yang bersangkutan yang menjadi penyebab gangguan, tapi pasangannya atau suaminya.
Komunikasi dan kualitas hubungan dengan pasangan juga sangat mempengaruhi tercapai tidaknya orgasme pada saat hubungan seksual. Komunikasi dan hubungan yang buruk akan menyebabkan wanita sulit mengalami orgasme. Seringkali hubungan seksual hanya dipandang sebagai kewajiban dan dilakukan dengan terpaksa. Pulihnya komunikasi dan membaiknya hubungan keduanya biasanya tidak hanya mengatasi gangguan orgasme, tapi juga meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.
Gangguan orgasme yang disebabkan oleh masalah medis misalnya adanya penyakit atau adanya depresi, membutuhkan penanganan sesuai dengan jenis penyakit yang timbul.