Tumbuh kembang anak dibagi menjadi 4 periode, yaitu balita, usia pre-sekolah, usia sekolah, dan remaja. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran; pada anak, pertumbuhan diukur dari pertambahan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kematangan atau kedewasaan. Perkembangan selalu terjadi secara berurutan melalui tahapan tertentu. Perkembangan pada anak dibagi menjadi 5 area, yaitu:
Pengukuran pertumbuhan anak berfungsi mengetahui kecukupan gizi. Sebagai tolak ukur pertumbuhan normal, digunakan kurva berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala sesuai usia menurut World Health Organization (WHO). Penting untuk melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan setiap bulan di fasilitas kesehatan untuk mengetahui status gizi anak. Secara normal, pengukuran tersebut bertambah besar seiring waktu.
Perkembangan anak umumnya diukur dengan tolak ukur tahap perkembangan (developmental milestone), yaitu kemampuan tertentu yang dimiliki sebagian besar anak pada periode waktu tertentu. Tolak ukur tahap perkembangan ini berfungsi untuk mengetahui laju perkembangan anak atau kesesuaian perkembangan dengan usianya. Masing – masing anak bersifat unik dan dapat mencapai tahap perkembangan lebih cepat atau lebih lambat daripada tolak ukur.
Meskipun perkembangan bersifat unik dan individual, terdapat batas waktu maksimal dimana tahap perkembangan tertentu seharusnya telah tercapai. Sebagai contoh, tolak ukur anak dapat berjalan adalah usia 9 – 15 bulan. Jika anak belum dapat berjalan pada usia 13 bulan, hal ini masih tergolong normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika anak telah berusia lebih dari 15 bulan dan belum dapat berjalan, maka anak perlu diperiksa lebih lanjut terhadap kemungkinan adanya kelainan tertentu.