Daftar isi
Pap smear merupakan suatu prosedur untuk memeriksa kanker leher rahim pada seorang wanita. Pap smear meliputi pemeriksaan sel dari bagian leher rahim dengan mengambil cairan yang diambil langsung dari leher rahim.
Deteksi kanker leher rahim yang awal dengan pap smear dapat meningkatkan tingkat kesembuhan. Pap smear juga dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan pada sel leher rahim yang dicurigai akan berkembang menjadi kanker di masa mendatang. Deteksi sel abnormal tersebut di awal, dengan pap smear merupakan langkah dalam mencegah terjadinya kanker leher rahim.
Fungsi dari pap smear adalah sebagai skrining yaitu untuk mendeteksi kanker leher rahim. Pemeriksaan pap smear biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. Pada wanita berusia di atas 30 tahun, disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear dikombinasikan dengan pemeriksaan human papillomavirus (HPV), merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan kanker leher rahim.
Pada umumnya, dokter merekomendasikan untuk memulai pemeriksaan pap smear pada usia 21 tahun dan dilakukan setiap 2 atau 3 tahun sekali. Setelah berusia 30 tahun, disaranakan untuk dilakukan pap smear setiap 3 tahun sekali atau setiap 5 tahun sekali jika dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV.
Jika terdapat faktor risiko terjadinya kanker leher rahim, frekuensi untuk dilakukan pap smear lebih sering tanpa melihat usia. Faktor risiko tersebut meliputi:
Pada situasi tertentu dokter dapat memutuskan untuk menghentikan pemeriksaan pap smear rutin. Kondisi tersebut yaitu:
Pada kasus pengangkatan rahim yang bukan dikarenakan oleh kanker leher rahim, pemeriksaan rutin pap smear dapat dihentikan. Akan tetapi, jika operasi pengangkatan rahim sebagai akibat dari kanker serviks, pap smear tetap harus dilanjutkan.
Pada wanita kelompok usia di atas 65 tahun dapat menghentikan pemeriksaan rutin pap smear jika riwayat pemeriksaan rutin pap smearnya selalu menunjukkan hasil yang normal.