Perdarahan menstrual / haid normal merupakan siklus menstruasi yang terjadi setiap 28 hari ± 7 hari (interval 28 hari ± 7 hari) yang masing – masingnya berlangsung antara 4 – 7 hari. Rata – rata perdarahan setiap menstruasi sekitar 60 mL.
Terdapat beberapa macam pola haid yang tidak normal. Menorrhagia merupakan perdarahan menstruasi yang berlebihan (> 80 mL), berlangsung lebih dari 8 – 10 hari, dengan interval yang normal. Metrorrhagia merupakan perdarahan menstruasi dengan interval yang irreguler (diantara siklus menstruasi normal). Menometrorrhagia merupakan perdarahan menstrual dengan jumlah yang berlebihan dan dengan interval yang irreguler. Polymenorrhea merupakan perdarahan menstrual dengan interval kurang dari 21 hari. Oligomenorrhea merupakan perdarahan menstrual dengan interval lebih dari 35 hari.
Haid tidak teratur sendiri memiliki gejala sesuai dengan tipe dari pola haid yang normal. Gejala tersebut dapat disertai dengan gejala umum seperti demam, adanya riwayat trauma, terlihat polip / massa lain dari lubang vagina, dan gejala – gejala yang membantu mengarahkan penyebab dari haid tidak teratur seperti pembesaran tiroid, acanthosis nigricans, dsb.
Secara umum, penyebab haid tidak normal dapat dibagi berdasarkan 3 bagian besar yaitu organik, disfungsional, atau iatrogenik, dimana penyebab tersering juga berbeda – beda tergantung usia. Penyebab organik antara lain : komplikasi kehamilan (aborsi, kehamilan ektopik, endometritis, dsb) ; kelainan struktur (polip, adenomyosis, kanker endometrial, kanker serviks, kanker ovarium, dsb) ; penyakit sistemik (gagal hati, gagal ginjal, hipotiroid, hipertiroid, diabetes melitus, PCOS, obesitas, gangguan pembekuan darah, dsb). Penyebab iatrogenik antara lain : trauma / benda asing (seperti IUD) ; obat – obatan (seperti obat psikotropik) ; kontrasepsi hormonal. Penyebab disfungsional terbagi menjadi 2 yaitu anovulatori dan ovulatori.
Pada perempuan dewasa muda, penyebab haid tidak teratur tersering adalah perdarahan disfungsional anovulatori dan kelainan pembekuan darah. Pada masa – masa produktif, kehamilan dan anvolatori merupakan penyebab tersering, sedangkan pada masa – masa sebelum menopause, anovulatori dan fibroid pada uterus merupakan penyebab yang paling umum ditemui. Perdarahan pada masa setelah menopause harus dianggap keganasan sampai dibuktikan tidak.
Pengobatan haid tidak teratur ditentukan oleh usia dan status menopausal wanita karena hal tersebut menentukan penyebab yang mendasari haid tidak teratur tersebut. Seluruh wanita usia subur dengan haid tidak teratur harus dicek hamil atau tidak sebelum evaluasi lainnya.
Pengobatan sebenarnya adalah sesuai dengan penyebab dari haid tidak teratur tersebut. Kelainan struktur seperti polip, adenomyosis, dll dapat diatasi dengan operasi. Kanker dapat ditatalaksana mulai dari operasi, sampai radiasi tergantung dengan stage-nya. Kelainan sistemik seperti kelainan endokrin (diabetes melitus, hipo/hipertiroid, dll) diatasi sesuai dengan kelainan masing – masing. Obat – obatan yang menyebabkan haid tidak teratur harus diberhentikan. Infeksi diatasi dengan pemberian antibiotik.
Haid tidak teratur yang disebabkan oleh kelainan disfungsional diatasi dengan pemberian hormon seperti Medroxyprogesteron 10 mg, 3 kali sehari, selama 14 hari atau pemberian kontrasepsi oral untuk membantu menyeimbangkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam darah. Selain itu, pemberian obat golongan non-steroid anti-radang seperti asam mefenamat 3 x 500 mg dapat membantu mengurangi volume haid yang berlebihan. Obat antifibrinolitik seperti asam tranexamat dapat mengurangi juga volume haid yang berlebihan. Pasien yang gagal merespon terhadap obat – obatan, perlu dipertimbangkan untuk tindakan bedah seperti kuretase sampai histerektomi / pengangkatan rahim.