Daftar isi
Pilek atau dalam istilah medis rinitis virus adalah infeksi virus pada saluran napas yaitu hidung dan tenggorokan. Penyakit infeksi virus biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Pilek lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa, terutama pada usia sekolah. Penyakit ini mudah menular, terutama pada hari sakit pertama dan akan terus dapat menular selama masih ada gejala penyakit. Pada beberapa orang, tersumbatnya hidung pada saat pilek dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri, seperti infeksi sinus dan telinga tengah.
Pilek pada umumnya tidak berbahaya walaupun mengakibatkan gejala yang sangat mengganggu, seperti tidak enak badan, sakit kepala ringan, nyeri tenggorokan, suara serak, mata berair, banyak mengeluarkan ingus, hidung terasa penuh atau tersumbat, bersin dan batuk. Dapat juga terjadi demam, namun demam yang tinggi jarang terjadi pada pilek. Gejala akan memberat pada hari ke 2,3,atau 4 setelah infeksi virus dan berlangsung sekitar 1 minggu.
Segera periksakan diri anda pada dokter bila anda mengalami demam tinggi lebih dari 39 derajat Celsius atau 40 derajat Celsius pada anak-anak, bila demam diikuti dengan keringat dingin dan menggigil, nyeri pada sinus, dan berubahnya warna ingus atau dahak menjadi kecoklatan.
Pada anak-anak beberapa gejala tambahan yang perlu diperhatikan adalah anak tidak minum dengan baik, demam yang tidak turun dengan obat penurun panas, muntah, nyeri perut, cenderung mengantuk, nyeri kepala, kaku kuduk, sesak, rewel, nyeri telinga, dan batuk terus menerus.
Ada lebih dari 200 spesies virus yang telah diketahui menyebabkan pilek, keluarga virus yang sering menyebabkan pilek adalah rhinovirus, coronavirus, adenovirus, dan respiratory syncytial virus. Sekitar 40% penyakit pilek disebabkan oleh rhinovirus, dan merupakan keluarga virus yang paling sering menyebabkan pilek diantara semua virus yang lain. Rhinovirus sering menyebabkan pilek pada musim semi dan awal musim gugur, sementara virus yang lain lebih cenderung pada musim dingin.
Pilek pada umumnya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Pengobatan dapat dilakukan untuk meringankan gejala pilek, namun tidak dapat mencegah, mengobati, atau mempersingkat penyakit. Parasetamol dapat digunakan untuk meredakan demam, tidak enak badan, nyeri tenggorokan, dan sakit kepala. Beberapa obat dekongestan, seperti efedrin, fenilpronapolamin, dan pseudoefedrin, dapat digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat. Obat obat dekongestan dapat dibeli bebas dan biasanya telah dicampur dengan obat-obat lain, seperti parasetamol, antihistamin, dan obat batuk golongan antitusif,mukolitik, maupun ekspektoran. Perlu diperhatikan bahwa menurut Food and Drug Administration (FDA) dan American Academy of Pediatrics (AAP) sangat tidak menganjurkan pemberian obat pilek yang dijual bebas pada anak yang berusia dibawah 2 tahun karena tidak efektif dalam mengobati pilek serta memiliki banyak efek samping, seperti mempercepat denyut jantung dan kejang.