Daftar isi
Sinusitis atau rinosinusitis merupakan peradangan membrane mukosa yang terjadi pada sinus paranasal. Sinus merupakan rongga-rongga udara yang berada pada tulang di wajah. Sinusitis dapat disebabkan oleh karena infeksi baik kuman maupun virus, alergi terhadap debu rumah atau tungau debu rumah, dan karena penyakit autoimun.
Sinusitis dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, berdasarkan waktu munculnya gejala sinusitis dapat dibagi menjadi:
GEJALA
Gejala sinusitis akut biasanya diperparah atau dipicu oleh adanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), gejala sinusitis akut dapat berupa hidung tersumbat, hidung berair, nyeri pada daerah wajah, nyeri kepala, demam, badan lemas, dan pusing. Gejala sinusitis kronis tidak berbeda jauh dengan sinusitis akut, hanya saja intensitas keparahan gejala tidak separah sinusitis akut. Gejala sinusitis kronis lainnya dapat berupa sakit gigi, batuk, lendir dari hidung yang kental berwarna kuning kehijauan, halitosis (napas berbau), dan gejala peradangan kronis lainnya seperti lemah, letih dan lesu.
Penyebab ISPA dapat berupa infeksi virus seperti rhinovirus, coronavirus, dan virus influenza, adenovirus, human parainfluenza virus, dan virus lainnya. Infeksi dari bakteri dapat disebabkan oleh Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis. Selain infeksi sinusitis dapat disebabkan karena alergi, alergi saluran pernapasan yang paling sering disebabkan oleh tungau debu rumah (TDR), dan debu rumah (DR), beberapa allergen lain dapat berupa serbuk sari, asap rokok, dan polutan.
Pengobatan dan penatalaksaan dari sinusitis dapat dimulai dari hal ringan seperti beristirahat, minum banyak air hangat, dan minum serta makan makanan yang bernutrisi. Pada serangan sinusitis akut dapat dibantu dengan menggunakan peringan gejala seperti obat dekongestan (pengencer lendir, seperti ambroksol), kemudian obat untuk mengurangi nyeri (ibuprofen, aspirin, dsb), obat antihistamin/alergi untuk mengurangi produksi lendir yang berlebihan (efedrin, pseuefedrin, histapan, cetirizine, dsb).
Pada sinusitis yang disebabkan infeksi dapat menggunakan antivirus maupun antibiotik, antibiotik yang digunakan dapat yang berjenis spektrum luas, dan sensitif terhadap kuman saluran pernapasan. Pengobatan lainnya adalah dengan menggunakan kortikosteroid, golongan obat anti radang ini berfungsi menurunkan reaksi peradangan pada tubuh sehingga peradangan yang terjadi dapat ditekan dan dikurangi. Pembedahan pada pasien dengan sinusitis kronis terkadang diperlukan, baik untuk membuang polip yang terkadang menyertai sinusitis kronis, ataupun untuk membuka dan membuat lubang pada sinus agar cairan di dalam sinus dapat keluar dengan mudah dan tidak memicu peradangan.