Alprazolam dengan merk dagang terkenal Xanax merupakan obat anti cemas yang termasuk kelas zat psikotropika benzodiazepine. Alprazolam memiliki sifat yang sama dengan golongan benzodiazepine lainnya, yaitu berikatan pada reseptor GABA. Beberapa efek dari Alprazolam adalah anti cemas, hipnotik (membuat ngantuk), pelemas otot rangka, anti kejang, dan memiliki efek amnestik (kemampuan membuat orang lupa terhadap sesuatu). Alprazolam tersedia dalam tablet ukuran 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg, dan 2 mg. Terdapat juga Alprazolam dalam bentuk sirup dengan dosis 0,5 mg / 5 mL.
Alprazolam seringkali digunakan untuk mengobati gangguan panik, gangguan cemas seperti gangguan cemas menyeluruh / generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan cemas sosial / social anxiety disorder (SAD). Selain itu, Alprazolam juga digunakan untuk mengurangi mual pada pasien yang menjalani kemoterapi, Alprazolam juga dapat digunakan pada pasien depresi sebagai terapi kombinasi, pasien dengan gangguan sulit tidur.
Alprazolam dapat melewati membrane plasenta, selain itu Alprazolam juga masuk dan dieksresikan ke dalam air susu ibu. Oleh karena itu, penggunaan Alprazolam dikontraindikasikan untuk wanita hamil maupun ibu menyusui. Alprazolam pada wanita hamil dapat memicu terjadinya gangguan congenital atau kecacatan pada bayi. Selain wanita hamil dan ibu menyusui, Alprazolam juga dikontraindikasikan pada anak-anak dan orang dengan ketergantungan alkohol, penggunaan pada orang tua harus dengan hati-hati dan dosis disesuaikan. Alprazolam juga harus diawasi penggunaannya pada pasien myasthenia gravis, glaukoma sudut sempit (tertutup), dan gangguan hati berat.
Efek samping yang dapat muncul saat mengkonsumsi Alprazolam adalah disinhibisi otot, perubahan libido, halusinasi, mulut kering, gangguan keseimbangan, gangguan berbicara, ide untuk bunuh diri, retensi buang air kecil, amnesia, mengantuk, ataupun pusing serta nyeri kepala.
Alprazolam memiliki onset yang cukup cepat untuk mengatasi gangguan panik, setelah diminum akan menimbulkan efek dalam waktu 1,5, - 1,6 jam. Akan tetapi, untuk mengobati gangguan camas menyeluruh dosis yang disesuaikan baru dapat mencapai efek maksimal dalam waktu beberapa hari hingga satu minggu. Dosis penggunaan Alprazolam dapat dimulai dari dosis terendah satu kali sehari, dan kemudian ditingkatkan sesuai anjuran dokter dan kebutuhan, dikarenakan penggunaan Alprazolam dalam jangka waktu panjang akan menimbulkan toleransi dan ketergantungan. Gejala putus zat bukan merupakan hal yang jarang ditemui pada orang yang mengkonsumi Alprazolam.