Kencing berdarah atau hematuria adalah adanya darah pada urin. Terdapat dua jenis hematuria, yaitu hematuria makroskopik (darah dapat dilihat oleh mata) dan hematuria mikroskopik (darah tidak nampak namun ditemui pada pemeriksaan laboratorium). Menurut definisi laboratorium, hematuria ditegakkan dengan ditemukannya 5 atau lebih sel darah merah per lapang pandang besar. Hematuria dapat bersifat sementara atau menetap. Sebagian besar hematuria disebabkan oleh penyebab yang tidak berbahaya (non-penyakit), namun sebagian disebabkan oleh penyakit tertentu.
Hematuria makroskopik menimbulkan gejala kencing berwarna merah muda, merah, atau cokelat. Gejala tambahan lain bervariasi berdasarkan penyebab hematuria. Hematuria yang bukan disebabkan oleh penyakit tertentu umumnya tidak disertai gejala khusus. Hematuria akibat infeksi saluran kemih menimbulkan gejala nyeri saat buang air kecil (BAK), sering timbul keinginan untuk BAK, serta nyeri perut. Batu pada saluran kemih juga dapat menimbulkan hematuria; pada kasus ini, umumnya ditemui gejala nyeri perut hilang – timbul yang menjalar ke pinggang. Kanker pada kantung kemih menimbulkan gejala hematuria yang tidak disertai nyeri, namun disertai gejala umum kanker seperti penurunan berat badan dan kelelahan berkepanjangan.
Gejala berupa bengkak sekitar mata, peningkatan berat badan, penurunan frekuensi BAK, dan peningkatan tekanan darah mengarah pada hematuria akibat kelainan sistem penyaring urin pada ginjal (glomerulus). Hematuria yang disertai nyeri sendi dan bercak kemerahan pada kulit ditemui pada lupus dan purpura Henoch-Schonlein.
Hematuria non-penyakit dapat disebabkan oleh olah raga berlebih atau obat – obatan tertentu. Olah raga berlebih (umumnya pelari) dapat menyebabkan hematuria akibat trauma pada kantung kemih, dehidrasi, atau pemecahan sel darah merah berlebih. Obat – obat yang dapat menyebabkan hematuria antara lain aspirin, penisilin, heparin, dan siklofosfamid. Penyakit – penyakit yang dapat menyebabkan hematuria antara lain infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, pembesaran prostat, gangguan penyaring ginjal (glomerulonefropati), kanker, penyakit jaringan penyambung, serta trauma (benturan). Hematuria pada laki – laki di atas usia 50 tahun paling sering disebabkan oleh pembesaran prostat atau batu ginjal; hematuria pada wanita paling sering disebabkan infeksi saluran kemih; hematuria pada anak umumnya disebabkan peradangan penyaring ginjal (glomerulonefritis).
Hematuria akibat olah raga atau obat – obatan tidak memerlukan pengobatan khusus. Pengobatan hematuria lebih ditujukan pada penyebab dasar, seperti pemberian antibiotik pada infeksi saluran kemih, penghancuran batu saluran kemih, atau obat – obatan untuk mengecilkan prostat.