Meloxicam merupakan suatu obat golongan asam enolat yang merupakan bagian dari obat non anti inflamasi non steroid (OAINS) atau disebut juga NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs). Meloxicam bekerja dengan menghambat enzim Cox-1 dan Cox-2 yang berfungsi untuk menghasilkan prostaglandin yang merupakan pemicu reaksi radang. Penghambatan enzim ini akan mempunyai efek anti inflamasi, analgetik, dan antipiretik untuk menurunkan demam. Meloxicam merupakan golongan OAINS non selektif karena mekanisme kerja yang telah disebutkan diatas.
Meloxicam umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri dan dipakai pada keadaan peradangan misalnya pada Rheumatoid Arthritis (RA), osteoarthritis (OA).
Meloxicam dikontraindikasikan pada pasien yang sensitive ataupun alergi terhadap meloxicam ataupun OAINS lainnya, pasien dengan gangguan ginjal berat hingga gagal ginjal, wanita hamil dan menyusui, anak – anak, adanya riwayat tukak lambung berulang ataupun episode tukak lambung dalam 6 bulan terakhir, adanya riwayat perdarahan saluran cerna ataupun penyakit perdarahan lainnya.
Efek samping yang sering timbul pada pemakaian OAINS adalah iritasi pada lambung hingga dapat menyebabkan tukak lambung hingga perforasi lambung. Efek samping iritasi lambung oleh meloxicam berbandung lurus dengan dosis sehingga dengan dosis yang semakin tinggi, maka angka kejadian iritasi lambung akan meningkat. Umumnya sering ditemukan kasus terjadinya perdarahan saluran cerna hingga perforasi pada orangtua yang sering menggunakan OAINS dalam jangka lama.
Efek samping lain yang perlu diperhatikan adalah adanya perburukan fungsi ginjal maupun hati, adanya gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, mual, muntah, adanya bengkak pada tubuh, gangguan sistem saraf pusat, infeksi saluran napas, nyeri kepala, hingga efek samping serius namun jarang terjadi seperti perburukan asma, hepatitis, serangan jantung, stroke dan sindrom Steven Johnson.
Penggunaan meloxicam bersamaan dengan obat pengencer darah akan menyebabkan peningkatan resiko terjadinya perdarahan sehingga perlu dimonitor penggunaannya. Penggunaan dengan kortikosteroid maupun dengan alkohol juga akan meningkatkan resiko perdarahan saluran cerna. Penggunaan jangka panjang akan meningkatkan kerusakan ginjal terutama pada pasien usia lanjut dan dengan penyakit lain yang mendasari misalnya penyakit jantung.
Dosis meloxicam adalah 7.5 hingga 15 mg /hari dengan pemberian satu kali sehari pada OA dan 15 mg sehari sekali pada pasien dengan RA. Pada pasien dengan gangguan ginjal perlu dilakukan penyesuaian dosis dengan dosis maksimal sehari adalah 7.5 mg.