Daftar isi
Alergi merupakan suatu reaksi dari sistem kekebalan tubuh yang berlebihan dan menimbulkan gejala pada tubuh. Sistem kekebalan tubuh, atau disebut imunitas, berfungsi untuk menjaga tubuh dari benda asing, seperti kuman, zat berbahaya, dan lain-lain. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh akan bekerja dengan tepat dan tidak berlebihan. Bila sistem imunitas tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu benda asing, maka timbul reaksi alergi pada tubuh.
Alergi dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain makanan, debu, serbuk sari tanaman, obat-obatan, dan bahkan dingin. Yang dimaksud dengan dingin termasuk cuaca dan air yang bersuhu rendah. Paparan terhadapa cuaca atau air dingin menimbulkan reaksi tidak nyaman pada tubuh.
Cuaca atau air dingin dapat menyebabkan reaksi alergi, dari yang ringan hingga yang berat. Penyakit yang disebabkan karena reaksi alergi akibat dingin, antara lain urtikaria, asma, rhinitis alergi, dan yang terberat adalah syok anafilaksis.
Urtikaria akibat dingin ditandai dengan timbulnya gatal, kemerahan, dan biduran yang tiba-tiba setelah paparan dingin. Utnuk mengetahui penyakit ini, dapat dilakukan tes ice tube, dengan menempelkan es pada kulit sekitar 10-15 menit. Pasien dengan alergi dingin tidak disarankan berenang karena dapat membahayakan.
Asma dapat ditimbulkan karena dingin. Saat tubuh terpapar dingin, saluran pernafasan akan merespon dengan mengeluarkan banyak lendir disertai penyempitan saluran nafas. Karena dua hal diatas, timbul sesak pada pasien.
Rhinitis alergi ditandai dengan bersin-bersin, dan gatal pada hidung. Pasien umumnya sering menggosok bagian hidung. Lama-kelamaan akan timbul bekas gosokan pada hidung.
Dalam kasus yang berat, timbul syok anafilaksis yang sangat membahayakan jiwa. Umumnya disebabkan oleh obat-obatan, karena alergi terhadapa bahan obat tersebut.
Prinsip dasar dalam penanganan alergi adalah menghindari paparan penyebab, dalam hal ini adalah suhu dingin. Menghindari cuaca dingin dengan menggunakan baju hangat, tidak mandi air dingin, membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dingin, merupakan salah satu cara mengurangi paparan.
Untuk mengatasi alergi dapat digunakan beberapa jenis obat seperti antihistamin (chlorpheniramine, loratadin, atau cetirizin), antikolinergik (ipratropium bromide), adrenergik (pseudoefedrin), kortikosteroid, dan lainnya.
Salah satu cara pengobatan alergi adalah alergen imunoterapi. Dalam teknik ini, pasien dipaparkan pada alergen dengan dosis yang semakin meningkat secara bertahap. Dengan cara ini, diharapkan akan mengurangi atau menghilangkan reaksi alergi pasien. Penggunaan teknik ini harus dilakukan dengan pengawasan dokter.