Daftar isi
Hematokrit merupakan suatu hasil pengukuran yang menyatakan perbandingan sel darah merah terhadap volum darah. Kata hematokrit berasal dari bahasa Yunani, yaitu hema (berarti darah) dan krite (yang memiliki arti menilai atau mengukur). Secara harafiah, hematokrit berarti mengukur atau menilai darah.
Hematokrit memiliki satuan menggunakan persen, contoh 42% (memiliki arti bahwa terdapat 42 ml sel darah merah di dalam 100 ml darah). Setiap manusia memiliki nilai normal hematokrit yang berbeda-beda. Perbedaan ini didasarkan pada usia pasien dan tempat laboratorium. Secara garis besar, beberapa nilai normal hematokrit, yaitu :
Hematokrit digunakan untuk mengukur sel darah merah. Pengukuran ini dilakukan bila ada kecurigaan penyakit yang mengganggu sel darah merah, baik berlebihan ataupun kekurangan.
Beberapa contoh penyakit yang menyebabkan hematokrit menurun, antara lain:
Beberapa jenis penyakit atau kondisi yang dapat meningkatkan hemaokrit, yaitu:
Pemeriksaan hematokrit dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena. Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan jarum suntik. Darah yang sudah terambil akan dimasukan ke dalam wadah khusus. Pemeriksaan dilakukan dengan sentrifugasi (memutar sampel dengan kecepatan tinggi). Dengan sentrifugasi, sel darah merah akan terpisah dengan komponen darah lainnya. Komponen sel darah merah ini yang digunakan untuk menghitung hematokrit. Hematokrit juga dapat diukur dengan mengalikan hemoglobin dengan angka 3.
Untuk melakukan pemeriksaan hematokrit, tidak diperlukan persiapan khusus dari pasien. Saat dilakukan pengambilan darah, akan menimbulkan sedikit rasa nyeri. Umumnya, proses pengambilan darah sangat aman. Namun, setiap tindakan tetap memiliki komplikasi. Beberapa komplikasi tersebut yaitu perdarahan sulit berhenti, memar (darah masuk ke dalam kulit), atau infeksi.