Kanker usus adalah tumor ganas pada usus. Usus merupakan saluran pencernaan yang dimulai dari ujung bawah lambung sampai sebelum rektum. Usus manusia terdiri dari usus halus dan usus besar. Usus halus terbagi 3 bagian, mulai dari bagian pertama yang menerima makanan dari lambung disebut usus dua belas jari atau duodenum, dilanjutkan oleh usus kosong atau jejunum, dan terakhir usus penyerapan atau ileum. Usus besar atau kolon terdiri dari kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, dan kolon sigmoid. Diantara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu atau caecum. Usus buntu memiliki sebuah saluran buntu seperti tabung yang disebut dengan umbai cacing atau apendiks. Kanker usus adalah tumor yang terjadi disepanjang saluran tersebut. Kanker pada usus secara umum lebih sering terjadi pada usus besar dibandingkan dengan usus halus.
Gejala pada kanker usus bervariasi tergantung pada letak kankernya. Kanker pada usus halus seringkali tidak jelas dan tidak spesifik, seperti nyeri perut melilit yang hilang timbul, mual, sembelit, muntah, berkurangnya berat badan, dan anemia kronis. Karena gejala yang tidak spesifik ini, penegakan diagnosis kanker usus halus sering terlambat sekitar 6-8 bulan dari gejala pertama kali muncul. Gejala akan bertambah berat bila tumor semakin membesar dan menyumbat jalannya makanan pada rongga usus. Pada kasus yang jarang tumor dapat menyebabkan perforasi pada dinding usus. Perdarahan pada rongga usus juga dapat terjadi, bila perdarahan sedikit-sedikit tidak akan terjadi perubahan bentuk tinja dan kelamaan akan dapat menyebabkan anemia. Bila perdarahannya banyak, tinja akan berubah warna menjadi kehitaman dan lengket seperti aspal, bau, dan pasien dapat mengalami pusing dan pingsan karena banyaknya darah yang keluar.
Kanker usus besar atau kanker kolon memiliki gejala utama perubahan kebiasaan buang air besar. Perubahan gejala ini dapat berupa diare, sembelit, buang air besar berdarah, tinja berbentuk kecil-kecil seperti biji salak, dan buang air besar yang tidak lampias. Gejala lain dapat berupa nyeri perut, keram, kembung, mual, lemas, penurunan berat badan, muntah, dan teraba benjolan di dalam perut.
Penyebab terjadinya kanker usus dapat berupa faktor genetik yang diturunkan seperti: familial adenomatous polyposis dan hereditary nonpolyposis colorectal cancer. Kebiasaan diet dengan makanan daging merah dan makanan yang diasapkan meningkatkan risiko terkena kanker usus sebanyak 2-3 kali lipat. Kebiasaan mengkonsumsi tembakau dan alkohol juga diketahui sebagai penyebab kanker usus. Beberapa penyakit lain yang dapat menjadi awal terjadinya kanker adalah penyakit Crohn, penyakit celiac,dan polip usus. Faktor risiko lain yang tidak dapat dirubah adalah usia, 90% dari kanker usus besar ditemukan pada pasien dengan usia diatas 50 tahun.
Pengobatan kanker usus tergantung bervariasi tergantung dari letak, ukuran, dan persebaran kanker. Kanker pada stadium awal yang ukurannya tidak terlalu besar dapat dilakukan operasi pembedahan untuk mengangkat sel kanker. Semakin besar ukuran kanker operasi yang lebih rumit diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang memiliki kanker. Pada kanker stadium lanjut kombinasi dari terapi operasi, radiasi, dan kemoterapi dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan dan meningkatkan kemungkinan untuk sembuh. Sebelum memulai terapi kanker sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi atau bedah onkologi untuk merencakan jenis terapi yang optimal.