Benjolan pada payudara merupakan kelainan yang umum dan sering terjadi pada wanita, cara yang mudah untuk memeriksa payudara adalah dengan SADARI (memeriksa payudara sendiri). Cara memeriksa payudara sendiri adalah dengan cara berdiri tanpa pakaian di depan kaca dan memeriksa payudara dengan menggunakan tangan kiri untuk payudara kanan dan tangan kanan untuk payudara kanan, saat memeriksa payudara tangan yang lain harus diangkat ke atas dan mulailah meraba apakah ada benjolan yang teraba. Benjolan pada payudara dapat disebabkan oleh banyak penyebab baik itu peradangan, faktor hormonal, maupun adanya proses keganasan. Pada wanita usia subur, saat mendekati waktu menstruasi dapat muncul benjolan fisiologis atau normal yang dapat terjadi, benjolan dapat terasa keras, padat, dan dapat terasa nyeri.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan munculnya benjolan pada payudara dapat disebabkan oleh infeksi, salah satunya adalah mastitis. Mastitis atau peradangan pada kelenjar susu pada payudara sering terjadi pada ibu menyusui. Peradangan ini terjadi karena adanya sumbatan pada kelenjar air susu yang paling sering terjadi karena ibu tidak seimbang menyusui bayinya antara payudara kiri dengan kanan. Benjolan dapat berbentuk bulan maupun tidak beraturan dan terasa keras, nyeri, panas dan terkadang disertai demam. Bila mastitis semakin parah dapat muncul mata seperti bisul dan mastitis akan menjadi abses yang mengeluarkan nanah bercampur darah dan air susu.
Penyebab benjolan yang paling sering terjadi pada wanita usia muda adalah fibroadenoma, benjolan yang muncul dapat tunggal maupun multipel. Benjolan bulat dengan permukaan halus dan teraba lunak, terkadang bila ukurannya membesar dapat disertai rasa nyeri. Fibroadenoma mamae atau FAM merupakan tumor jinak pada payudara, walau terkadang tidak menimbulkan gejala FAM seringkali dibuang dengan operasi karena alas an kenyamanan dan rasa nyeri yang terkadang timbul.
Benjolan pada payudara yang paling berbahaya adalah kanker payudara, benjolan kanker awalnya kecil dan seiring waktu akan membesar. Benjolan pada kanker dapat disertai adanya perubahan pada kulit di permukaan benjolan menjadi kasar seperti kulit jeruk (bertotol-totol), kemudian dapat keluar cairan dari benjolan, kemudian bentuk benjolan tidak beraturan. Munculnya keganasan pada payudara dapat disertai gejala seperti penurunan berat badan, sesak dikarenakan adanya penumpukan cairan pada paru-paru, dan nyeri pada daerah benjolan muncul.
Sebelum melakukan pengobatan, yang paling penting adalah pencegahan. Pencegahan paling baik dalam menjaga kesehatan payudara dan mencegah munculnya benjolan adalah dengan menjaga pola makan. Pola makan seimbang lemak dan serat dapat mencegah obesitas yang menjadi risiko utama munculnya benjolan baik tumor jinak maupun tumor ganas. Pengobatan yang dilakukan bila ada benjolan di payudara berkaitan dengan penyebabnya. Pada mastitis pengobatan utama adalah pemberian antibiotik, obat anti radang, dan anti nyeri. Pada tumor jinak dapat dilakukan operasi pembuangan benjolan. Pada kanker payudara penanganan meliputi terapi hormon, kemoterapi, radioterapi dan operasi pengangkatan payudara.