Daftar isi
Kalium, juga dikenal sebagai potasium, adalah salah satu elemen kimiawi berupa logam alkali. Kalium amat diperlukan pada semua bentuk kehidupan, baik tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Kalium dalam tubuh merupakan kation intraseluler dominan, yang berperan penting dalam fungsi tubuh normal. Sumber kalium dalam diet terdapat pada makanan jenis biji – bijian, daging, kacang – kacangan, buah, serta sayuran hijau. Asupan harian rata – rata yang dianjurkan pada populasi umum, adalah sebagai berikut: bayi usia 0 – 6 bulan 400 mg/hari, bayi usia 7 – 12 bulan 700 mg/hari, anak usia 1 – 3 tahun 3.000 mg/hari, anak usia 4 – 8 tahun 3.800 mg/hari, anak usia 9 – 13 tahun 4.500 mg/hari, usia ≥14 tahun serta ibu hamil 4.700 mg/hari, dan ibu menyusui 5.100 mg/hari. Kadar normal kalium dalam darah pada orang dewasa berkisar antara 3,5 – 5 mEq/L atau 3,5 – 5 mmol/L.
Kalium berperan penting dalam fungsi tubuh normal, berikut adalah beberapa fungsi dari kalium pada tubuh:
Kondisi gangguan keseimbangan kalium berupa rendahnya kadar kalium dalam tubuh, kususnya dalam darah, dikenal sebagai hipokalemia. Sebaliknya, jika kadar kalium dalam darah lebih tinggi dari normal, kondisi ini dikenal sebagai hiperkalemia. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan – gangguan pada fungsi tubuh, kadang gangguan tersebut dapat mengancam jiwa.
Hipokalemia secara umum didefinisikan sebagai kadar kalium serum ≤3,5 mEq/L. Sedangakan hipokalemia berat didefinisikan sebagai kadar kalium serum ≤2,5 mEq/L yang berpotensi untuk menyebabkan kematian. Gejala hipokalemia tidak spesifik dan terutama berkaitan dengan fungsi otot rangka adan jantung. Gejala yang dapat timbul mencakup:
Hiperkalemia didefinisikan sebagai kadar serum kalium ≥5,5 mEq/L (usia dewasa), sedangkan kisaran pada bayi dan anak tergantung dari usia. Pada kadar kalium serum >7 mEq/L, kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah serta gangguan pada sistem saraf yang signifikan, sedangkan jika kadar mencapai >8,5 mEq/L, kondisi tersebut dapat menyebabkan henti nafas atau henti jantung dan berakhir dengan kematian. Pada kasus ringan, gejala yang dapat timbul berupa: