Sering sakit kepala merupakan hal yang amat mengganggu. Sebagian dari kita mungkin mengalami kondisi ini. Dalam dunia medis, hal ini dikenal dengan istilah chronic daily headache (CDH). Perdefinisi, CDH merupakan suatu kondisi berupa keluhan sakit kepala yang terjadi selama 15 hari atau lebih dalam sebulan, dan berlangsung setidaknya selama 3 bulan. CDH bukan merupakan jenis sakit kepala yang spesifik, melainkan sebuah istilah deskriptif diterapkan untuk sejumlah jenis sakit kepala primer, yang terdiri dari:
Cluster
Kondisi ini umumnya terjadi pada dewasa muda, biasanya pada pria. Gejala yang timbul berupa rasa sakit seperti tertusuk – tusuk yang berat pada bagian belakang salah satu mata, sering disertai dengan mata merah, mata berair, dan hidung tersumbat. Kadang kondisi ini juga disertai dengan kelopak mata terkulai dan perubahan ukuran pupil. Sakit kepala umumnya singkat dan intens. Penderita umumnya menunjukan perilaku gelisah. Serangan dapat terjadi sebanyak 1 – 5 kali/hari dan terjadi secara berkelompok (terjadi dalam beberapa minggu yang diikuti periode bebas serangan dalam beberapa bulan, bahkan tahun).
Hemicrania Continua
Hemicrania continua merupakan jenis sakit kepala primer yang langka, kontinu, serta konstan, berupa rasa sakit kepala satu sisi disertai gejala ringan yang berhubungan dengan disfungsi sistem saraf otonom di wajah (pupil mengecil, kelopak mata terkulai, mata merah atau berair, serta hidung tersumbat). Gejala yang timbul menyerupai namun tidak sedramatis sakit kepala jenis cluster. Rasa sakit biasanya bersifat tumpul, namun tingkat keparahannya dapat bertambah atau berkurang.
Idiopathic Intracranial Hypertension
Idiopathic Intracranial Hypertension (IIH), atau juga dikenal sebagai pseudotumor cerebri, adalah gangguan berupa peningkatan tekanan cairan pada otak yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara progresif dari waktu ke waktu, dan dapat permanen. Gejala yang timbul berupa rasa sakit kepala yang tumpul, umumnya pada bagian belakang kepala, dan memburuk pada malam hari atau sesaat setelah bangun tidur. Seiring waktu, gejala - gejala yang ada menjadi konstan atau menetap. Penderita mungkin mengalami episode kaburnya pandangan sementara, bahkan kebutaan. Jika tekanan terus meningkat, penderita dapat mengalami penglihatan ganda atau perburukan daya penglihatan secara bertahap.
Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang paling umum menyebaban ketidak berdayaan. Rasa sakit yang dirasakan bersifat tajam dan disertai dengan rasa berdenyut. Meskipun rasa sakit yang muncunl sering satu sisi, namun rasa sakit dapat pula terjadi pada bagian kepala manapun, dengan intensitas gejala sedang sampai dengan berat. Kondisi ini juga disertai denga gejala lain berupa sensitivitas (terhadap cahaya, suara, dan atau bau), mata berair, hidung tersumbat, rasa tekanan wajah, serta rasa mual. Rasa mual dapat memburuk dengan aktivitas, yang sering menyebabkan ketidak berdayaan bagi para penderita. Pada 25% penderita migrain, rasa sakit dapat didahului oleh aura. Jenis aura yang umum timbul berupa gangguan visual (kilatan cahaya, dan blind spot), ataupun sensasi mati rasa, kebingungan, kesulitan bicara, pusing berputar (vertigo), dan gejala neurologis lainnya. Kadang aura dapat timbul tanpa diikuti dengan rasa sakit kepala.
Tipe tengang
Merupakan penyebab paling umum dari sakit kepala, pada kondisi ini, rasa sakit kadang tidak cukup berat untuk membuat penderita mecari pertolongan medis. Umumnya rasa sakit yang dirasakan bersifat tumpul atau berupa sensasi seperti terikat dengan intensitas ringan hingga sedang.
Tipe Campuran
Merupakan jenis sakit kepala primer berupa perpaduan atara gejala beberapa jenis sakit kepala primer. Perpaduan gejala yang paling umum terjadi adalah kombinasi antara sakit kepala jenis migrain dan tipe tengang.
Penyebab CDH belum dipahami dengan baik. CDH sejati (primer) tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan terjadinya CDH dapat mencakup:
CDH juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lain (sekunder), yaitu berupa:
Pada kasus CDH primer jenis cluster, penanganan yang dapat diberikan berupa pemberian oksigenasi melalui sungkup non-rebreathing dengan kecepatan aliran 12 – 15 L/menit selama 15 – 20 menit, pemberian obat golongan triptan (sumatriptan memberikan respon paling baik), serta obat golongan ergot.
Pada kasus hemicrania continua umumnya memberikan respon yang baik terhadap pemberian indomethacin 25 – 300 mg/hari, yang harus dilanjutkan jangka panjang. Pemberian indomethacin dapat menimbulkan efek samping beruupa gangguan pada sistem penceraan. Pada pasien yang tidak dapat mentoleransi indomethacin, dapat diberikan obat celecoxib 400 – 800 mg/hari dan rofecoxib 50 mg/hari.
Terdapat beberap pilihan pengobatan pada kasus idiopathic intracranial hypertension, termasuk obat – obatan untuk mengurangi tekanan otak atau pungsi lumbal berulang untuk menjaga tekanan intrakranial. Penurunan berat badan juga dapat membantu. Terapi pembedahan yang dapat dilakukan berupa pembukaan selubung yang mengelilingi saraf penglihatan dengan lubang – lubang kecil guna mengurangi tekanan dan mencegah kerusakan penglihatan. Dalam kasus yang berat, pembedahan berupa penanaman tabung (shunt) untuk mengalirkan cairan otak keluar dari rongga kepala diperlukan.
Rekomendasi pengobatan pada gejala ringan sampai sedang pad akasus migrain berupa analgesik sederhana seperti nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan diclofenac, atau kombinasi parasetamol, asam asetilsalisilat, dan kafein. Obat golongan triptan, seperti sumatriptan, efektif untuk mengatasi rasa sakit dan mual pada 75% penderita. Triptan merupakan lini utama pada pengobatan nyeri sedang sampai berat, atau pada nyeri ringan yang tidak memberikan respon terhadap analgesik sederhana. Aspirin dapat meredakan nyeri sedang sampai berat, dengan efektifitas menyerupai sumatriptan. Ergotamine dan dihydroergotamine memiliki efektivitas menyerupai obat golongan triptan, denga harga yang lebih murah, serta efek samping yang umumnya ringan.
Amitriptyline merupakan lini pertama pengobatan jenis sakit kepala tipe tengang kronis, sedangkan pengobatan lini kedua berupa mirtazapine dan venlafaxine. Selain itu, topiramate dan sodium valproate dapat diberikan sebagai terapi pencegahan.
Pada kasus CDH sekunder, penanganan yang dilakukan berupa pengobatan terhadap penyakit utama yang mendasari timbulnya sakit kepala.