Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang umumnya disebabkan infeksi virus atau bakteri. Tonsil atau amandel adalah dua buah jaringan kecil yang terletak pada bagian samping kanan dan kiri kerongkongan. Jaringan ini secara normal berfungsi sebagai salah satu pertahanan tubuh, yaitu dengan menangkap bakteri atau virus yang melewati jalan napas. Pada kondisi tertentu, virus dan bakteri melampaui kemampuan tonsil untuk melawan sehingga terjadi infeksi pada tonsil itu sendiri. Tonsilitis lebih sering terjadi pada anak balita dan remaja. Setelah remaja, tonsillitis semakin jarang karena fungsi tonsil sebagai sistem imun berkurang setelah pubertas.
Tonsilitis menyebabkan gejala nyeri tenggorok, sulit atau nyeri saat menelan, demam, perubahan suara, batuk, kekakuan leher, nyeri kepala, dan bau mulut yang kurang sedap. Selain itu, penderita dapat mengalami kelelahan dan pembesaran kelenjar getah bening pada leher. Pada pemeriksaan rongga mulut, ditemui tonsil yang membesar, merah, dan dapat disertai selaput atau bintik - bintik putih atau kuning yang menutupi permukaan tonsil. Pada balita, gejala tonsillitis dapat berupa pengeluaran liur yang banyak akibat kesulitan atau nyeri saat menelan, menolak makan, dan gelisah. Pemeriksaan ke fasilitas kesehatan harus segera dilakukan jika anak mengalami nyeri tenggorok yang tidak menghilang dalam 1 – 2 hari, nyeri atau kesulitan menelan yang hebat, serta kesulitan bernapas. Gejala tonsilitis akibat virus lebih ringan dibanding bakteri; gejala tonsilitis virus umumnya membaik setelah 3 – 4 hari dan sembuh setelah 7 – 10 hari. Tonsilitis yang terjadi secara berulang atau berkepanjangan (kronik) dapat menyebabkan komplikasi berupa kesulitan bernapas, gangguan napas saat tidur, perluasan infeksi ke jaringan yang lebih dalam, serta kumpulan nanah di ruang belakang tonsil (abses tonsilar).
Tonsilitis paling seriing disebabkan oleh virus; pada sebagian kecil kasus, tonsillitis disebabkan oleh bakteri. Faktor risiko menderita tonsilitis adalah usia muda (balita dan remaja) serta paparan kuman yang tinggi.
Tonsilitis akibat virus umumnya membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain dengan mengistirahatkan suara, minum cukup cairan untuk menjaga kelembaban tonsil, mengkonsumsi makanan atau minuman yang hangat atau dingin, menggunakan obat kumur, serta menghindari bahan iritan seperti asap. Obat – obatan dapat diberikan untuk meredakan demam atau nyeri. Tonsilitis akibat bakteri memerlukan pengobatan dengan antibiotik.