Loratadine merupakan salah satu obat golongan antihistamin yang bekerja panjang dengan aktivitas antagonis terhadap reseptor histamin perifer H1 yang selektif. Antihistamin sendiri ditujukan untuk mengurangi gejala pada penyakit rhinitis alergi dan urtikaria kronik. Generasi kedua dari antihistamin memiliki fungsi yang sama tanpa disertai efek sedasi / mengantuk karena berkurangnya efek antikolinergik pada sistem saraf pusat. Efek sedasi / mengantuk ini merupakan efek yang tidak diinginkan oleh pasien yang memiliki pekerjaan seperti supir atau mereka yang mengoperasikan alat – alat berat, dan juga mereka yang memiliki pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Loratadine sendiri merupakan generasi kedua dari antihistamin, khususnya antagonis reseptor H1. Obat ini memiliki kelebihan yaitu dosisnya yang rendah untuk mencapai efek terapi dan juga frekuensi penggunaan yang hanya sekali sehari.
Efek Loratadine biasanya tercapai dalam waktu 1 sampai 3 jam setelah konsumsi, dan mencapai efek maksimal pada 8 – 12 jam. Tidak terdapat bukti adanya toleransi terhadap obat ini setelah pemakaian 28 hari. Obat ini juga dengan baik diserap melalui saluran pencernaan.
Melihat fungsinya, Loratadine memang diindikasikan untuk mengatasi gejala bersin – bersin, hidung gatal, pilek pada kasus rhinitis alergi sampai gatal dan sensasi terbakar pada mata. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi urtikaria kronik dan juga kelainan kulit alergi lainnya. Obat ini hanya dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi / hipersensitif terhadap komponen Loratadine.
Efek samping mengantuk memang tidak signifikan pada pemberian Loratadine. Akantetapi, gejala seperti kelelahan, sakit kepala, mulut kering, mual, gastritis sampai gejala – gejala alergi terhadap komponen obat merupakan efek samping yang juga dapat dirasakan. Pada kasus jarang, gangguan fungsi hati, kelainan irama jantung juga dapat terjadi.
Sediaan dari Loratadine adalah tablet 10 mg dan sirup. Dosis untuk orang dewasa dan anak diatas 12 tahun adalah 10 mg per hari, sebaiknya sebelum makan. Sirup diperuntukkan untuk anak – anak antara umur 2 – 12 tahun. Pada anak dengan berat badan diatas 30 kg, pemberian 2 sendok teh (10 mg) merupakan dosis yang tepat, sedangkan anak dengan berat badan dibawah 30 kg, dosis 5 mg (1 sendok teh) dapat diberikan.