Daftar isi
Menstruasi merupakan siklus pada wanita yang terjadi akibat perangsangan hormon kepada kelenjar indung telur atau ovarium dan pengaruhnya pada dinding rahim yang memungkinkan terjadinya pembuahan dan implantasinya serta terjadinya proses peluruhan dinding rahim atau endometrium apabila tidak terjadi pembuahan. Siklus menstruasi umumnya terjadi secara teratur kecuali pada 2 tahun pertama mens pertama dan menjelang masa menopause dimana siklus menstruasi dapat lebih panjang ataupun lebih pendek dibanding biasanya.
Masa subur adalah saat sel telur yang sudah matang dari ovarium dilepaskan dan siap dibuahi oleh sel sperma. Mengetahui masa subur wanita dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan metoda mengukur suhu basal tubuh, metode kalender, metode lendir vagina, maupun dengan kalkulator masa subur yang banyak tersedia secara online. Umumnya masa subur wanita adalah 14 hari dari hari pertama menstruasi berikutnya. Sel telur ini mampu bertahan hingga 2 hari, dan sel sperma dapat bertahan hingga 5 hari pada lingkungan yang memungkinkan sehingga untuk meningkatkan kemungkinan hamil dapat dicoba untuk melakukan hubungan seksual pada 5 hari sebelum hingga 2 hari sesudah ovulasi.
Mengetahui masa subur wanita akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan maupun dapat digunakan sebagai metoda kontrasepsi. Beberapa metode telah dikembangkan untuk membantu menentukan masa kesuburan seorang wanita. Metode ini dapat digunakan secara bersamaan untuk meningkatkan akurasi dan sesuai dengan pilihan tiap individu.
Metode pertama adalah dengan mengukur suhu basal yang dilakukan dengan mengukur suhu dengan termometer diletakkan di bawah lidah setiap pagi setelah bangun tidur namun sebelum beraktivitas. Suhu ini dicatat setiap pagi dan apabila didapatkan suhu meningkat 0.5 hingga 1 derajat di atas biasanya dapat menunjukkan bahwa saat itu telah memasuki masa subur.
Metode kedua adalah dengan memeriksa lendir vagina, metode ini cukup sulit dengan tingkat akurasi yang rendah. Cara memeriksa dengan metode ini adalah dengan meraba lendir pada vagina dengan dua jari dan kemudian jari tersebut diregangkan hingga berjarak 3 cm. Apabila lendir tersebut tidak putus maka kemungkinan besar masa tersebut adalah masa subur.
Metode berikutnya adalah dengan kalender. Untuk pertama kali harus dicatat dahulu siklus menstruasi minimal 3 bulan untuk melihat jumlah hari pada siklus terpanjang dan siklus terpendek. Kemudian langkah berikutnya adalah dengan mengurangi hari pada siklus terpanjang dengan 11 dan mengurangi hari pada siklus terpendek dengan 18. Misalnya pada wanita dengan siklus terpanjang 29 hari dan siklus terpendek 27 hari akan mendapatkan angka 9 dan 20. Angka ini menunjukkan masa subur wanita tersebut adalah pada hari ke 9 hingga 20 menstruasi.
Metode yang lain adalah dengan memeriksa tingkat kesuburan menggunakan alat seperti tes kehamilan sekali pakai yang digunakan untuk memeriksa liur maupun urin untuk menentukan apakah wanita tersebut dalam masa subur ataupun tidak.
Metode diatas lebih bermanfaat bila digunakan secara bersamaan dan hal penting yang perlu diingat adalah pentingnya menghindari rokok, alkohol dan zat berbahaya lainnya karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaaan. Pemeriksaan saat wanita sedang mengalami sakit juga akan mengubah hasil pemeriksaan menjadi tidak akurat.