Daftar isi
Susah buang air besar atau yang dikenal dalam bahasa kedokteran konstipasi merupakan salah satu penyebab paling umum nyeri saat buang air besar. Susah buang air besar merupakan salah gejala dari banyak penyebab. Secara garis besar penyebab susah buang air besar dibagi menjadi dua yaitu obstruksi atau sumbatan dan pergerakan isi usus yang lambat. Karena susah buang air besar adalah gejala maka pengobatannya tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Susah buang air besar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sumbatan pada usus besar. Sumbatan pada usus besar dapat disebabkan fissura ani, kanker usus besar, dan kanker perut lainnya yang dapat menekan usus besar. Gangguan pada saraf yang mempersarafi usus. Penyebab yang dapat mempengaruhi saraf yang menyebabkan otot pada usus tidak dapat berfungsi dengan baik, seperti stroke, cedera tulang belakang, dan parkinson. Perubahan hormon juga dapat menyebabkan susah buang air besar. Kencing manis, kehamilan, kurangnya kelenjar gondok merupakan penyebab perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh manusia.
Jika susah buang air besar berlangsung lama dapat menyebabkan ambeien, yaitu pembesaran pembuluh darah balik di sekitar yang menjadi melebar dan membesar. Jika pembuluh darah ini robek maka kotoran yang keluar dapat bercampur dengan darah.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan susah buang air besar, seperti usia lanjut, kurangnya cairan tubuh, kurang makan serat, kurangnya aktivitas fisik, dan mengkonsumsi beberapa penurun tekanan darah. Maka faktor tersebut harus dihindari untuk mencegah susahnya buang air besar. Mengkonsumsi serat yang cukup dari buah-buahan dan sayur setiap harinya dapat membuat buang air besar menjadi lebih lancar. Secara garis besar baiknya mengkonsumsi 14 gram serat setiap 1000 kalori yang kita konsumsi setiap harinya. Peningkatan konsumsi serat yang tiba-tiba dapat menyebabkan perut terasa kembung, sehingga peningkatan konsumsi serat harus secara bertahap. Selain konsumsi serat yang cukup, konsumsi air ekstra juga dapat membantu memperlancar buang air besar. Kebiasaan menahan keinginan buang air besar juga sebaiknya dihindari.
Beberapa obat dapat membantu melancarkan buang air besar seperti laksatif. Beberapa contoh laksatif seperti suplemen serat, osmotik (menarik cairan ke dalam usus), lubrikans (membuat kotoran bergerak di dalam usus lebih mudah), pelunak kotoran. Jika pengobatan dengan perubahan pola asupan dan pengobatan lainnya gagal, perlu dipertimbangkan pilihan operasi. Tetapi operasi jarang diperlukan kecuali dalam kondisi yang membahayakan nyawa.