Daftar isi
Ketika ibu hamil, yang dikandung di dalam rahimnya tidak hanya janin yang sedang berkembang melainkan juga terdapat plasenta. Plasenta adalah organ yang dibentuk dari jaringan pembuluh darah dan menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan dinding rahim sehingga janin dapat menerima nutrisi, pertukaran gas melalui asupan darah ibu, pertahanan melawan infeksi, dan memproduksi hormon yang dapat menyokong kehamilan.
Kata plasenta diambil dari bahasa latin yang berarti kue. Hal ini merujuk ke bentuk plasenta yang berbentuk bulat dan datar. Ukuran plasenta rata-rata berdiameter 22 cm dan dengan ketebalan 2-2,5 cm. Berat plasenta kurang lebih 500 gram. Plasenta berwarna merah kebiruan gelap. Plasenta dan janin dihubungkan dengan tali umbilikus yang mempunyai panjang kurang lebih 55-60 cm. Tali umbilikus terdiri dua arteri umbilikus dan satu vena umbilikus.
Plasenta yang tidak pada posisi yang tepat dapat menyebabkan gangguan. Plasenta yang terletak pada bagian bawah rahim dapat menutupi jalan lahir. Kondisi ini disebut plasenta previa. Gejala yang dapat dialami adalah keluarnya darah dari kemaluan saat usia kehamilan bulan ke-6 sampai ke-8. Ada 3 derajat plasenta previa, yang pertama adalah marginal, dimana plasenta terletak di bagian bawah rahim teteapi tidak menutupi jlan lahir, yang kedua adalah parsial, dimana plasenta menutupi sebagian jalan lahir, dan yang terakhir adalah komplit, dimana plasenta menutupi seluruhnya jalan lahir. Hampir semua wanita dengan plasenta previa melahirkan dengan operasi. Jika wanita dengan plasenta previa tetap melahirkan dengan normal dapat menyebabkan perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan ibu dan bayinya.
Plasenta juga dapat berkembang tidak normal dan terpisah dari dinding rahim saat kehamilan. Pada kasus yang berat bayi harus segera dilahirkan antara 1 sampai 2 jam. Kelainan ini dikenal dengan istilah plasenta abruptio. Walaupun kelainan ini tidak dapat dhilangkam tetapi dapat dikurangi. Mengurangi merokok, alkohol saat mengandung dapat mengurangi resiko. Wanita dengan tekanan darah tinggi dan mempunyai riwayat mengalami plasenta abruptio harus diawasi ketat oleh dokter.
Resiko terjadinya kelainan pada plasenta dapat dikurangi dengan menjaga nutrisi, termasuk mengkonsumsi asam folat, pola tidur yang teratur, dan kontrol kehamilan pada petugas kesehatan sesuai jadwal. Merupakan hal penting bagi wanita hamil untuk mengetahui tanda-tanda kelainan seperti keluarnya darah dari kemaluan, nyeri perut, kontraksi yang tidak kunjung berhenti, dan gejala lainnya harus segera diperiksakan ke petugas kesehatan.