Bronkopneumonia adalah peradangan dinding bronkiolus (saluran napas kecil pada paru – paru). Peradangan ini umumnya disebabkan infeksi dan terjadi pada kedua paru – paru secara tersebar. Peradangan dapat bersifat ringan atau berat tergantung penyebabnya, Bronkopneumonia diawali oleh infeksi saluran napas bagian atas yang menyebar ke saluran napas bagian bawah. Pada bronkopneumonia, peradangan terjadi pada bronkiolus dan sedikit jaringan paru di sekitarnya. Sedangkan pada pneumonia, peradangan terjadi pada jaringan paru.
Gejala bronkopneumonia dapat terjadi secara mendadak atau perlahan. Bronkopneumonia sering diawali gejala pilek atau batuk berdahak. Gejala kemudian berkembang sehingga terjadi sesak napas, nyeri dada, pernapasan cepat, demam, menggigil, nyeri otot, dan nyeri kepala. Pada anak, gejala yang paling umum adalah napas cepat, sesak, dan demam. Pada bronkopneumonia akibat virus, gejala lebih ringan. Bronkopneumonia yang berat dapat mengganggu pertukaran udara di paru – paru sehingga darah yang dialirkan ke seluruh tubuh menjadi miskin oksigen. Hal ini dapat menyebabkan gangguan berbagai organ dan penurunan kesadaran sampai kematian.
Bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang diawali oleh infeksi saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorok). Infeksi dapat didapat dari udara yang tercemar. Infeksi virus lebih sering terjadi dan umumnya disebabkan oleh Cytomegalovirus atau Influenza virus. Bakteri penyebab bronkopneumonia antara lain Staphylococcus aureus, Haemopilus influenza, dan Klebsiella pneumonia. Faktor risiko menderita bronkopneumonia antara lain bayi (< 2 tahun), orang tua (> 65 tahun), penderita penyakit paru kronik, HIV/AIDS, diabetes, penyakit jantung, penerima kemoterapi, merokok, peminum alkohol berat, serta kurang gizi. Bakteri atau virus yang masuk ke jalan napas sampai paru – paru menyebabkan reaksi peradangan yang mengganggu pertukaran oksigen.
Bronkopneumonia akibat virus dapat sembuh secara spontan dalam 1 – 2 minggu. Pengobatan diberikan untuk meringankan gejala, seperti obat untuk mengurangi batuk dan demam. Pada bronkopneumonia bakteri, diperlukan pengobatan dengan antibiotik. Bronkopneumonia ringan dapat diobati secara rawat jalan. Rawat inap diperlukan jika terdapat gejala berat seperti napas cepat, penurunan tekanan darah, penurunan kesadaran, dan kebutuhan pemasangan alat bantu napas.