Pubertas merupakan masa dimana terjadi pematangan tubuh terutama dalam fungsi seksual sehingga siap untuk pembuahan. Terdapat beberapa perubahan yang dapat diamati dari perubahan secara fisik, psikologis maupun secara perilaku. Perubahan fisik yang jelas terlihat adalah adalah adanya fase growth spurt, dimana terjadi pertumbuhan yang cepat, serta adanya tanda – tanda perkembangan seksual sekunder. Perubahan psikologis yang sering ditemukan adalah adanya perubahan mood yang labil dan terkadang pada masa pubertas, remaja jadi lebih agresif. Perubahan perilaku pada masa pubertas menyebabkan mereka jadi lebih berani mencoba hal – hal baru bahkan hal – hal yang beresiko tinggi misalnya alkohol, rokok, hingga obat – obatan terlarang. Adanya pendampingan yang baik oleh orang tua, guru serta diberikan pengertian tentang masa yang dialami oleh remaja ini akan membantu remaja melewati masa ini dengan baik.
Umumnya onset pubertas laki – laki dan perempuan berbeda. Pubertas pada perempuan dimulai lebih awal dibanding laki – laki. Saat ini onset pubertas pada anak dimulai lebih dini dibandingkan 1 dekade lalu. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya asupan nutrisi yang meningkat, kadar lemak tubuh yang meningkat, hingga adanya zat – zat yang disebut xenoestrogen yang mengganggu fungsi hormon seks manusia.
Pubertas pada perempuan dimulai pada usia 8 – 14 tahun dengan rerata terjadi pada usia 11 tahun. Masa pubertas ini biasanya terjadi selama 4 tahun hingga mencapai kematangan seksual secara lengkap. Pada laki – laki, fase ini terjadi lebih lambat dibanding perempuan dan lebih lama. Fase ini umumnya dimulai pada usia 9 – 14 tahun dengan rerata usia 12 tahun. Pada laki – laki, fase ini dapat berlangsung hingga 6 tahun.
Tanda terjadinya pubertas pada perempuan laki – laki berbeda. Pada perempuan, pubertas ditandai dengan adanya pertumbuhan payudara, menstruasi serta tumbuhnya rambut halus pada daerah ketiak dan kemaluan. Pada laki – laki, rambut halus tumbuh di lebih banyak tempat antara lain di janggut, kumis, dada, ketiak serta kemaluan. Tanda lainnya adalah adanya pembesaran penis dan testis, adanya ereksi pada pagi hari, serta perubahan suara menjadi lebih dalam.
Pubertas yang terjadi sebelum waktunya disebut juga pubertas prekoks sedangkan pubertas yang terjadi setelah usia umumnya mengalami pubertas disebut delayed puberty. Keadaan ini umumnya diakibatkan adanya kelainan yang mendasari, misalnya adanya penyakit, adanya gangguan genetik dan lain sebagainya. Namun pada beberapa individu dimana tidak didapatkan sumber yang jelas, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mencari penyebab yang mendasarinya.
Masalah lainnya yang sering dihadapai remaja pada saat masa pubertas adalah jerawat akibat pengaruh hormonal. Jerawat ini dapat diterapi sesuai dengan terapi pada umumnya.
Pada gangguan pubertas baik yang terlalu cepat maupun terlalu lambat perlu dicari penyebab yang mendasarinya dan diterapi sesuai dengan penyebabnya agar anak dapat tumbuh dengan baik