Toksoplasma adalah penyakit yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini menginfeksi hewan berdarah hangat, termasuk manusia, tetapi kucing merupakan sumber penularan utama ke manusia. Toksoplasma dapat menular dari ibu ke janinnya, memakan daging mentah (terutama kambing), dan kontaminasi tangan yang terkena kotoran.
Kurang lebih sepertiga populasi manusia di dunia terinfeksi toksoplasma, tetapi tidak memberikan gejala klinis yang signifikan. Walaupun demikian beberapa individu mempunyai resiko tinggi menderita toksoplasma yang berat atau mengancam nyawa. Individu tersebut termasuk janin, bayi baru lahir, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh.
Kurang lebih 10-20% kasus toksoplasma yang menimbulkan gejala. Pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh, toksoplasma merupakan penyakit serius dan mengancam nyawa. Toksoplasma pada bayi baru lahir dapat menjadi penyakit ringan atau berat.
Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, jika menimbulkan gejala, dapat mengalami pembesaran kelenjar getah bening, demam, keringat malam, nyeri otot, dan nyeri tenggorokan. Mengingat hanya 10% yang menimbulkan gejala dan membaik dalam 6 minggu, kejadian peradangan pada hati, jantung, paru, ataupun otak jarang terjadi. Penelitian yang dilakukan pada orang yang terinfeksi dan menimbulkan gejala melaporkan bahwa orang yang terinfeksi tersebut dapat mengalami perubahan perilaku dan sikap.
Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu toksoplasma dapat mengganggu sistem saraf pusat sehingga dapat mengalami kejang, gangguan keseimbangan, nyeri kepala, lumpuh satu sisi tubuh. Penderita toksoplasma juga dapat mengalami gangguan penglihatan seperti pandangan kabur, mata merah, nyeri, dan silau saat melihat cahaya. Toksoplasma pneumonitis atau toksoplasma yang menyebabkan peradangan pada paru memiliki gejala infeksi paru pada umumnya seperti, batuk, sesak, nyeri dada, dan demam.
Kondisi yang berat dimana wanita yang terinfeksi pada awal kehamilan. Ibu yang terinfeksi pada umumnya tidak memiliki gejala. Bayi baru lahir yang terinfeksi dapat mengalami kurang darah, kurangnya keping darah, dan kuning saat lahir. Bayi tersebut juga dapat mempunyai kecacatan seperti kepala yang tidak tumbuh sempurna, penumpukan cairan pada kepala. Bayi baru lahir yang menderita toksoplasma dan selamat dapat mengalami gangguan mental, kejang, penglihatan terganggu, dan pendengaran terganggu.
Sel telur dari Toxoplasma gondii dikeluarkan oleh kucing pada kotoronnya. Parasit ini menjadi dewasa di lingkungan luar dan tertelan oleh indung kedua (manusia, hewan ternak, hewan pengerat, dan burung). Setelah masuk ke inangnya, T. gondii membelah diri dan menghinggapi organ-organ di dalam tubuh seperti otak, otot, dan jantung. Jika sistem kekebalan tubuh dapat mengatasi infeksi ini, maka parasit akan tinggal diam di dalam tubuh tanpa menimbulkan gangguan.
Pengobatan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik terkadang tidak diperlukan. Dengan kekebalan terganggu, toksoplasma merupakan penyakit yang dapat mengancam nyawa. Pengobatan dengan trimethoprim/sulfamethoxazole merupakan obat yang digunakan untuk pencegahan tetapi tidak untuk mengobati. Pada ibu hamil penting untuk mengetahui infeksi yang terjadi merupakan infeksi baru atau yang sudah berlangsung lama karena perbedaan terapi. Maka dari itu skrining awal pada ibu hamil terhadap penyakit toksoplasma sangat penting. Bahkan beberapa negara seperti Perancis merupakan suatu prosedur standar melakukan skrining toksoplasma pada setiap wanita hamil.