Daftar isi
Jaringan epidermis adalah lapisan teratas dari kulit. Kulit atau yang disebut cutis terdiri dari 2 lapisan yaitu epidermis dan dermis. Ketebalan dari masing – masing lapisan ini berbeda tergantung dari letaknya pada tubuh. Pada telapak tangan dan kaki, lapisan ini lebih tebal dibanding pada daerah lain misalnya pada wajah.
Jaringan epidermis terdiri dari 5 lapis yaitu corneum, lucidum, granulosum, spinosum, dan basale. Jaringan epidermis ini terdiri dari berlapis - lapis sel skuamosa dengan lapisan keratin diatasnya. Jaringan ini akan berkembang dari lapisan basal yang kemudian akan didorong makin keatas oleh lapisan basal yang baru hingga akhirnya sampai di bagian paling atas dan kemudian akan terlepas dari kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai pertahanan utama tubuh dari masuknya agen infeksius maupun agen berbahaya lainnya yang dapat merusak jaringan. Perlindungan utama lapisan epidermis berasal dari lapisan corneum karena pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah serta adanya proses pelepasan dari kulit.
Jaringan epidermis dapat rusak oleh banyak hal. Misalnya oleh trauma baik mekanis, kimia, suhu; infeksi; adanya penyakit sistemik; maupun kelainan imunologis yang bermanifestasi pada kulit.
Trauma baik secara mekanis misalnya tertusuk, tergores, terkena gigitan binatang; trauma kimiawi misalnya oleh basa kuat maupun asam kuat; maupun pada suhu panas maupun dingin yang ekstrem akan merusak kulit dan memudahkan agen infeksius dan berbahaya lainnya untuk masuk ke jaringan yang lebih dalam dan menyebabkan kerusakan lebih luas. Contoh paling sering adalah luka bakar dimana adanya kerusakan jaringan epidermis yang dapat menyebar hingga dermis menyebabkan suatu lingkungan yang potensial bagi tumbuhnya agen infeksius.
Kelainan imunologis yang mengenai bagian epidermis hingga dermis yang sering didapatkan adalah pemfigus dengan berbagai variasinya misalnya pemfigus vulgaris, pemfigoid bulosa, pemfigus foliaceus dan lainnya. Umumnya gambaran utama pada pemfigus adalah adanya bula yaitu berupa suatu kantong berisi cairan pada kulit. Kelainan lain yang sering ditemukan adalah psorias dengan berbagai macam variasinya. Kelainan ini manifestasinya adalah adanya penebalan bagian epidermis sehingga kulit tampak menebal, kemerahan, dan tampak adanya skuama yaitu jaringan kulit yang terlepas berwarna putih.
Kelainan sistemik yang dapat mengenai kulit adalah pada penyakit ginjal kronik, lupus, sarcoidosis, dan sifilis. Hal lain yang perlu diingat adalah adanya reaksi alergi obat dan makanan juga bermanifestasi pada kelainan di kulit.
Infeksi pada jaringan epidermis dapat disebabkan oleh banyak agen mulai dari bakteri, virus hingga jamur. Infeksi jamur yang sering ditemukan adalah panu, kutu air dan sebagainya. Infeksi virus yang menyerang kulit adalah hpv yang sering menyebabkan kutil.
Proteksi pada lapisan ini adalah dengan melakukan perawatan kulit yang baik dan menjaga kebersihan serta menghindari paparan dari bahan berbahaya dengan menggunakan alat pelindung. Penggunaan sunblock juga penting untuk mencegah kerusakan kulit akibat radiasi matahari. Pada penderita diabetes dimana saraf perifer mengalami gangguan sehingga mereka mengalami gangguan sensasi terutama pada ujung – ujung tubuh perlu lebih memperhatikan perawatan kulit mereka karena kulit mereka lebih kering dan apabila terdapat luka, maka infeksi yang ditimbulkan lebih luas karena berkurangnya sensasi dan lingkungan yang mendukung untuk terjadinya infeksi.