Hidrokortison merupakan hormon glukokortikoid utama yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Hidrokortison memiliki kemampuan anti-radang dan menekan sistem imun. Hidrokortison tersedia dalam bentuk tablet 5mg, 10mg, dan 20mg, hidrokortison tablet dapat diserap dengan baik oleh organ pencernaan.
Hidrokortison dapat digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit sistemik sebagia berikut:
Hidrokortison tidak boleh digunakan pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap hidrokortison, pasien dengan infeksi sistemik berat tanpa obat anti infeksi, dan pasien yang sedang menerima imunisasi virus hidup. Penggunaan hidrokortison dapat menyamarkan gejala infeksi, infeksi sekunder dapat timbul selama penggunaan, dan risiko terjadinya komplikasi dan infeksi berat bertambah sesuai dengan besarnya dosis dan lamanya penggunaan hidrokortison.
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui sesuai anjuran dokter dengan pertimbangan manfaat yang diberikan lebih besar daripada risiko penggunaan obat. Penggunaan perlu diperhatikan pada pasien dengan darah tinggi, hipotiroid, gagal jantung, gagal ginjal, gagal fungsi hati, kencing manis, osteoporosis, glaukoma, epilepsi, tukak lambung, tuberculosis, dan psaien dengan penyakit tromboemboli.
Efek samping dari hidrokortison dapat berupa leukositosis, reaksi hipersensitif, tromboemboli, kelemahan umum, gagal jantung, darah tinggi, mual, tukak lambung, perdarahan saluran cerna, nyeri perut, osteoporosis, nyeri otot, penekanan sistem endokrin aksis hipotalamus hipofisis, gangguan menstruasi, euforia, gangguan psikologis, depresi, insomnia, nyeri kepala, peningkatan tekanan bola mata, dan infeksi sekunder.
Untuk terapi pengganti hormon adrenokortikal digunakan 10-30mg sehari, biasanya 20mg pagi dan 10mg saat sebelum tidur. Untuk pengobatan penyakit lain dosis dapat bervariasi antara 20-240mg tergantung penyakitnya dan respon terhadap pegobatan. Pengaturan dosis harus sesuai dengan anjuran dokter mengingat efek samping obat yang begitu banyak. Bila terjadi efek samping selama dalam pengobatan segera hubungi dokter.