Daftar isi
Operasi usus buntu atau yang dikenal dengan appendektomi adalah suatu tindakan operasi yang dilakukan untuk membuang appendix (usus buntu). Operasi usus buntu biasanya dilakukan saat kondisi gawat darurat untuk mengobati apendicitis (radang pada usus buntu).
Fungsi dari operasi usus buntu adalah untuk membuang appendix (usus buntu) yang mengalami peradangan. Operasi ini terdiri dari dua teknik operasi yaitu:
Suatu tindakan operasi yang terdiri dari sayatan pada kulit, jaringan serta dinding perut untuk mencapai daerah appendix (usus buntu). Dengan kata lain, open appendectomy merupakan operasi pada umumnya yaitu dengan cara membuka dinding perut.
Laparoscopi appendectomy yaitu dilakukan dengan membuat tiga sayatan kecil pada daerah perut, yang mana untuk dimasukkan alat melalui ketiga lubang sayatan tersebut. Melalui alat tersebut akan dimasukkan gas ke rongga perut untuk memisahkan organ di dalam perut dengan diniding perut. Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan organ internal di dalam perut. Kemudian dilakukan pengangkatan appendix dilakukan dengan alat yang dimasukkan melalui sayatan tersebut dan terdapat monitor untuk melihat bagian organ (appendix) yang hendak diangkat.
Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan appendicitis (radang usus buntu). Dokter bedah akan mendiskusikan pilihan operasi yang hendak dilakukan terhadap pasien sebelum operasi dilakukan. Biasanya jika usus buntu telah pecah pilihan operasi yang dilakukan adalah open appendectomy.
Ketika appendix hendak diangkat baik dengan cara open appendectomy ataupun laparoscopic appendectomy, pembuluh darah yang mensuplai appendix diikat dahulu kemudian appendix dipotong. Pada operasi laparoscopic appendectomy, appendix diangkat melalui salah satu dari sayatan kecil yang dibuat.
Setelah operasi dilakukan, biasanya perawat akan memeriksa suhu, tekanan darah, pulsasi dan frekuensi napas secara berkala. Selain itu, luka operasi serta derajat kesakitan juga diperiksa untuk menentukan dosis obat anti nyeri yang diberikan. Jika tidak ditemukan adanya komplikasi yang menyertai, pasien diperbolehkan untuk pulang beberapa hari setelah operasi dilakukan (umumnya lebih kurang 3 hari).
Hal yang perlu diperhatikan setelah operasi yaitu untuk tidak melakukan aktivitas yang menggunakan otot perut seperti naik tangga. Pasien diperbolehkan untuk makan sekitar 24 jam setelah operasi selesai dilakukan.