Kita semua tentu mengenal roti tawar. Roti yang terbuat dari bahan utama terigu dan air serta ragi ini banyak dijual dan mudah dijumpai di toko-toko yang menjual bahan makanan. Roti tawar sendiri bisa dibedakan dari roti lainnya, yaitu karena tidak memiliki tambahan isi atau topping apapun. Itulah mengapa disebut roti tawar. Karena isi dan topping atau "teman makan" akan ditambahkan sendiri setelah rotinya jadi.
Roti tawar yang dijual di pasaran biasanya sudah dikemas dalam bentuk slice atau potongan-potongan agak tipis. Ada yang masih ada kulit luarnya yang berwarna coklat dan ada juga yang tanpa kulit. Bahkan kini, toti tawar pun dikreasikan dengan beberapa aroma, seperti aroma pandan dan coklat.
Roti tawar yang terbuat dari terigu tentulah mengandung zat pati yang padat. Karenanya, roti tawar biasanya dijadikan santapan untuk mengganjal perut sebagai pengganti nasi.
Selain disantap dengan olesan atau topping, roti tawar juga biasanya dimakan dengan sup. Atau bisa juga dijadikan campuran dalam beberapa masakan. Misalnya, untuk membuat puding roti, sandwich, kolak roti, roti goreng, dan lain sebagainya.
Roti tawar umumnya memiliki masa expired yang tidak lama dari pembuatan. Untuk suhu ruang, biasanya bisa tahan hingga 3 hari setelah pembuatan. Menyimpannya pun harus dalam wadah tertutup dan kering. Jika ingin lebih tahan lama dan tidak mudah dijamuri, simpanlah dalam kulkas dengan plastik kemasannya atau dalam bread saver agar tak mudah keras.
Untuk menyantap roti tawar, ada beberapa cara :