Ragi instan adalah salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam proses pembuatan berbagai macam kue. Tentunya hal ini menyebabkan ragi instan banyak dijumpai di toko yang menjual berbagai perlengkapan kue. Ragi instan memiliki tekstur menyerupai tepung terigu dengan butiran yang lebih sedikit kasar. Ragi instan memiliki kandungan air sangat sedikit sehingga bisa dikatakan cenderung kering. Ragi instan yang tersebar di pasaran memiliki banyak tipe dari bermacam merk. Namun, keseluruhan ragi ini memiliki aroma roti yang sangat khas. Ragi instan merupakan salah satu contoh hasil fermentasi.
Kegunaan utama dari ragi instan ini adalah membuat adonan mengembang. Hal ini yang paling penting dari proses pembuatan kue atau roti. Jika adonan yang Anda buat tidak bisa mengembang dengan sempurna, dapat dikatakan roti atau kue yang Anda buat juga bisa dikonsumsi secara layak. Kue atau adonan yang tidak mengembang sempurna tentunya akan membuat masakan Anda menjadi keras. Bagi para pemula, mengembangnya adonan kerap kali mendapatkan perhatian khusus.
Cara menyimpan ragi instan ini sebaiknya dimasukkan dalam wadah yang kedap akan udara bebas dan letakkan ragi instan ini di dalam lemari es. Hal ini digunakan supaya ragi dapat kembali digunakan sewaktu dibutuhkan. Namun, sebaiknya ragi instan ini segera dipakai. Usahakan menggunakan ragi instan dalam waktu 2x24 jam setelah Anda membuka kemasannya. Untuk mengukur jumlah ragi instan yang harusnya dicampurkan dalam adonan, adalah sebanyak 2%-3% dari takaran tepung terigu.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, sebelum dicampurkan ke dalam adonan kue atau roti, Anda perlu membangkitkan si ragi instan ini. Cara yang digunakan sama dengan cara ketika kita ingin melakukan uji coba apakah ragi instan ini masih layak digunakan atau tidak. Anda perlu mencampurkan ragi ke dalam air besih. Kemudian amati perubahan yang terjadi. Jika terdapat buih pada air menandakan ragi instan ini sudah rusak sehingga sebaiknya tidak digunakan dalam proses lebih lanjut.