Ikan tuna adalah ikan yang hidup di laut. Ikan tuna merupakan salah satu komoditi pangan terbesar dan termahal di dunia. Ikan tuna mudah ditemui di negara-negara Asia maupun Eropa. Ikan tuna memiliki bentuk panjang, dengan kepala segitiga, berkulit abu-abu keperakan, dan bersirip. Ikan tuna terdiri dari banyak jenis salah satunya adalah yellow fin dan blue fin tuna yang harganya cukup mahal. Ikan tuna dapat ditemui perairan lepas seperti di Indonesia bagian selatan. Ikan tuna umumnya memiliki berat satu kilo tiap ekor. Akan tetapi, beberapa jenis tuna memiliki berat yang fantastis hingga berkilo-kilo bahkan hingga ratusan kilogram. Ikan tuna biasa dijual dalam keadaan segar, kukusan atau biasa disebut tongkol, dan sudah berbentuk kalengan.
Ikan tuna memiliki kandungan protein hewani yang tinggi, asam lemak omega 3, dan vitamin-vitamin. Ikan tuna baik sebagai penyuplai sumber protein tubuh. Ikan tuna juga baik untuk mencegah stroke dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Ikan tuna juga baik untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko obesitas. Ikan tuna juga baik sebagai pembentuk sistem umum karena mengandung vitamin B kompleks.
Ikan tuna bisa diolah menjadi berbagai macam jenis masakan, misalnya gorengan, tumisan, pepes, atau dijadikan sushi. Ikan tuna juga baik dimanfaatkan untuk makanan pengganti ASI pada bayi dan batita. Kandungan omega 3 baik untuk perkembangan otak pada anak-anak.
Ikan tuna harus disimpan dalam lemari es untuk menjaga kesegarannya kecuali tuna yang sudah diawetkan dalam kalengan. Ikan tuna mudah dimasak misalnya dikukus untuk pepes. Ikan tuna kalengan cocok digunakan untuk saus pada spaghetti atau topping pizza. Ikan tuna tidak perlu dimasak lama-lama karena dagingnya sudah cukup lunak dan gurih. Selain itu, ikan tuna juga sering dipasarkan dalam keadaan sudah tanpa duri atau disebut fillet. Fillet tuna cocok digunakan untuk sushi, steak, atau masakan yang menggunakan daging tuna utuh. Ikan tuna tidak terlalu amis sehingga tidak perlu direndam dalam larutan cuka.