Warnanya putih bening, teksturnya kenyal seperti jely, dan rasanya segar, itulah nata de coco atau sari kelapa. Nata de coco pertama kali dibuat di Filipina. Dibuat dari air kelapa yang difermentasikan dan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum yang membuatnya menjadi berserat.
Nata de coco banyak dijual di supermarket dan toko-toko bahan makanan. Biasanya sudah dikemas dalam gelas atau cup, serta kemasan plastik tebal. Nata de coco yang dijual biasanya dikemas dengan air gula agar lebih awet. Beberapa merk menjual nata de coco dengan menambahkan rasa buah seperti leci, jeruk, stroberi, dan juga biji selasih.
Nata de coco adalah salah satu bahan makanan yang cocok untuk dessert. Bisa disantap langsung dengan air gulanya, bisa juga ditambahkan ke dalam makanan dan minuman lain. Seperti es buah, es doger, puding, dan lain sebagainya.
Nata de coco kaya akan air, sehingga sangat cocok sebagai pelepas dahaga. Selain itu, terdapat pula kandungan vitamin B dan C yang sangat baik untuk imunitas. Nata de coco juga mengandung serat, yang mana serat ini baik sekali untuk melancarkan proses pencernaan.
Dalam takaran yang tidak berlebihan, nata de coco cenderung aman untuk penderita diabetes dan tidak mengganggu program diet.
Bagi penggemar nata de coco, pastinya akan selalu sedia nata de coco dalam jumlah banyak di rumah. Nah, bila nata de coco belum dibuka kemasannya, maka tidak mengapa disimpan dalam suhu ruang. Asal tetap kontrol batas kadaluwarsanya.
Tapi, tentunya nata de coco lebih enak disantap dalam keadaan dingin. Dan memang jika kemasan nata de coco sudah dibuka, sebaiknya segera pindahkan dalam wadah semacam Tupperware dan tutup agar tidak tercampur aroma dan rasanya dengan bahan lain yang ada di kulkas. Dalam batas seminggu setelah dibuka pun, nata de coco masih segar untuk disantap.