Anda tahu jinten? Ya, jinten atau jintan adalah salah satu bumbu rempah yang terkenal di dunia. Rempah yang satu ini terkenal karena bijinya yang wangi, rasanya yang pedas, dan sifatnya yang panas. Konon katanya, jinten berasal dari negeri piramida, Mesir. Di sana, jintak tak hanya sebagai bumbu rempah masakan saja. Tetapi juga digunakan untuk mengawetkan mumi. Tapi, tak hanya Mesir, negeri-negeri di dataran Timur Tengah, India, Thailand, bahkan Meksiko juga banyak menggunakan jinten sebagai rempah utama dalam masakan mereka.
Jinten termasuk dalam keluarga peterseli. Bentuknya seperti bulir padi, berwarna kecoklatan sampai hitam. Di pasaran, ada jinten putih dan jinten hitam. Keduanya sama-sama rempah, namun beda keluarga. Jinten hitam paling sering digunakan untuk pengobatan. Sedangkan jinten putih digunakan dalam masakan dan juga pengobatan.
Jinten putih memiliki aroma yang sangat wangi, membuat masakan menjadi lebih beraroma lezat. Sungguh menggugah selera. Opor, gulai, dan kari adalah beberapa contoh masakan yang menggunakan jinten sebagai bumbu utamanya.
Selain itu, jinten juga bermanfaat untuk kesehatan. Jinten membantu meredakan sakit perut dan kolik pada bayi. Jinten juga bersifat antiseptik, sehingga berbagai macam penyakit bisa diobati dengannya. Jinten juga kaya akan zat besi, sehingga cocok dikonsumsi bagi yang sering mengalami anemia.
Jinten yang dijual dipasaran biasanya berbentuk bulir biji dan serbuk. Daya tahan jintan segar dalam suhu normal bisa sampai 1 tahun dalam keadaan kering. Sedangkan jinten serbuk bisa bertahan hingga 6 bulan. Agar tidak gampang lembab, sebaiknya jinten disimpan dalam botol kaca tertutup. Jika Anda ingin lebih tahan lama dan bisa ditanam lagi, belilah jinten dalam bentuk biji atau bulir.