Daftar isi
Parotitis adalah peradangan dan pembengkakan kelenjar ludah akibat infeksi virus. Kelenjar ludah manusia ada dua, terletak di rongga mulut bagian belakang dekat rahang, sebelah kiri dan kanan. Peradangan dapat terjadi pada salah satu atau kedua kelenjar ludah. Dalam bahasa Indonesia, parotitis disebut juga sebagai penyakit gondongan.
Penyebab parotitis adalah virus Mumps. Virus ini menular lewat percikan ludah penderita yang bersin atau batuk. Karena sangat mudah menular, maka penyakit parotitis dapat menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan padat atau di tempat-tempat seperti sekolah, taman bermain, dan lain-lain.
Waktu antara mulai masuknya virus ke tubuh penderita hingga munculnya gejala cukup lama, yaitu berkisar antara 14 – 18 hari. Pada masa ini, penderita sudah dapat menularkan penyakitnya ke orang lain di sekitarnya.
Gejala parotitis tergantung pada daya tahan tubuh penderita. Pada beberapa penderita, infeksi virus Mumps hanya menyebabkan gejala ringan seperti badan tidak enak, agak meriang, atau lemas. Bahkan ada orang yang tidak merasakan gejala sama sekali.
Jika timbul gejala, umumnya penderita mengalami pembengkakan pada pipi bagian belakang dekat dengan rahang, sebelah kiri atau kanan atau keduanya. Pembengkakan tersebut biasanya disertai nyeri. Selain itu, penderita juga akan mengalami demam, sakit kepala, badan lemah dan terasa lelah, kurang nafsu makan, mulut kering, lidah terasa tidak nyaman, dan nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
Pada penderita laki-laki, dapat juga timbul peradangan pada buah zakar. Hal ini terjadi karena adanya jaringan yang mirip pada kelenjar ludah maupun buah zakar.
Gejala-gejala yang timbul biasanya akan berkurang dan hilang dalam waktu 7 sampai 10 hari.
Sampai saat ini, belum ditemukan obat untuk membunuh virus Mumps yang menjadi biang keladi parotitis. Untungnya, jika daya tahan tubuh baik, virus tersebut dapat lenyap dengan sendirinya oleh karena sistem pertahanan tubuh.
Pengobatan parotitis lebih ditujukan untuk meringankan gejala. Gejala demam dan sakit kepala serta rasa nyeri diobati dengan obat antidemam seperti asetaminofen atau ibuprofen. Untuk mencegah kekurangan cairan, penderita harus minum cairan dalam jumlah cukup. Selain itu, untuk mengurangi nyeri saat mengunyah, penderita diberikan makanan lunak.