Mata merah adalah gejala penyakit akibat peradangan atau infeksi lapisan transparan yang terletak di bagian dalam kelopak mata dan di bagian yang menutupi putih mata.
Ada berbagai macam penyebab mata merah, antara lain:
1. Bakteri;
2. Virus;
3. Alergi;
4. Bahan kimia.
Setiap penyebab mempunyai gejala yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Gejala mata merah terjadi akibat membesarnya pembuluh darah pada bagian putih mata atau kelopak mata. Pembesaran tersebut timbul sebagai reaksi mata terhadap iritasi, infeksi, atau peradangan.
Pada mata merah akibat infeksi bakteri, gejala yang muncul antara lain nyeri, bengkak, gatal, keluar tahi mata berwarna kuning kehijauan, mata rasa berpasir, silau, atau kelopak mata lengket pada saat bangun tidur. Jika parah, dapat disertai demam, sakit kepala, dan badan lemas.
Pada mata merah akibat infeksi virus, gejalanya berupa bengkak pada kelopak mata, gatal, rasa terbakar, banyak keluar air mata, dan keluar kotoran mata bening atau keputihan.
Mata merah akibat alergi mempunyai gejala utama gatal yang hebat, keluar air mata, dan pembengkakan kelopak mata. Rasa nyeri biasanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi antara lain debu, serbuk sari tanaman, atau bulu binatang. Seringkali mata merah karena alergi disertai gejala alergi lain seperti bersin, hidung gatal, atau radang tenggorokan.
Mata merah akibat paparan bahan kimia menyebabkan gejala berupa mata berair, perih, dan keluar cairan kental berwarna keputihan. Untuk mengatasinya, dibutuhkan pembilasan dengan air yang banyak.
Pengobatan mata merah tergantung pada penyebabnya. Pada mata merah akibat infeksi bakteri, pengobatan dilakukan dengan pemberian tetes mata antibiotik. Pada anak-anak biasanya digunakan salep mata antibiotik, karena lebih mudah cara pemberiannya. Walaupun demikian, salep mata dapat mengaburkan pandangan selama beberapa menit.
Pengobatan mata merah akibat infeksi virus lebih berfokus pada mengurangi gejala. Jika ada nyeri, maka dapat diberikan antinyeri. Virusnya sendiri akan hilang setelah beberapa hari oleh daya tahan tubuh.
Mata merah akibat alergi diobati dengan tetes mata yang mengandung antialergi (misalnya antihistamin) atau antiperadangan (misalnya kortikosteroid).