Keracunan makanan adalah penyakit yang timbul karena memakan makanan yang terkontaminasi atau makanan yang mengandung racun (misalnya jamur, ikan, dll). Kontaminasi dapat terjadi pada tahap produksi, pemrosesan, penyimpanan, pengiriman, atau penyiapan makanan.
Bahan yang dapat mengkontaminasi makanan antara lain adalah organisme atau bahan kimia. Organisme dapat berupa bakteri, virus, atau parasit, sedangkan bahan kimia dapat berupa pestisida atau insektisida.
Selain yang telah disebutkan, keracunan makanan dapat juga disebabkan oleh racun yang diproduksi organisme tertentu, misalnya oleh bakteri Clostridium botolinum.
Beberapa jenis tumbuhan atau hewan yang mengandung racun juga dapat menyebabkan keracunan makanan, contohnya: jamur beracun, tempe beracun, ikan beracun, dan lain-lain.
Gejala keracunan makanan bermacam-macam, tergantung pada penyebab keracunan. Walaupun demikian, secara umum gejala keracunan makanan adalah:
1. Mual;
2. Muntah;
3. Diare;
4. Nyeri atau kram perut;
5. Demam.
Gejala keracunan dapat terjadi beberapa saat setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Tetapi pada beberapa kasus, gejala baru timbul beberapa hari setelahnya. Gejala muntah dan diare yang berat akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan elektrolit, dan hal ini merupakan ancaman serius bagi jiwa penderita, terutama jika tidak dilakukan penanganan segera.
Sebagian besar keracunan makanan tidak menimbulkan masalah serius dan biasanya akan sembuh dalam waktu beberapa hari atau satu dua minggu kemudian.
Pengobatan utama keracunan makanan adalah pemberian cairan, baik lewat minuman atau lewat infus. Cairan dimaksudkan untuk mengganti cairan yang hilang akibat muntah dan diare. Cairan yang diberikan sebaiknya mengandung elektrolit, misalnya oralit.
Jika keracunan makanan disebabkan oleh bakteri, maka diobati dengan antibiotik, baik antibiotik minum maupun antibiotik suntik. Tujuannya adalah membunuh bakteri yang menginfeksi saluran cerna. Semakin cepat antibiotik diberikan, semakin kecil kemungkinan penyakit berkembang menjadi parah.
Untuk mengatasi mual dan muntah, dapat diberikan obat antimuntah seperti metoklopramid atau domperidon. Sedangkan diare encer diatasi dengan obat antidiare seperti norit atau diaform. Selain itu, gejala demam diatasi dengan obat antidemam misalnya asetaminofen.
Jika keracunan disebabkan oleh makanan beracun seperti jamur atau sayuran yang terkontaminasi pestisida, penderita biasanya harus dirawat di rumah sakit untuk penanganan yang lebih tepat. Jika jenis racunnya diketahui dan obat antiracunnya tersedia, maka diberikan suntikan sediaan antiracun tersebut.