Daftar isi
Aritmia adalah gangguan irama jantung. Jantung manusia adalah organ otot yang berfungsi untuk memompakan darah. Otot ini bekerja secara otomatis. Tidak seperti tangan dan kaki yang dapat bergerak setelah mendapat perintah dari otak, jantung memiliki pusat pengaturan sendiri sehingga ia dapat secara konsisten terus berkontraksi memompa darah.
Jantung terdiri dari serambi dan bilik. Serambi adalah tempat penampungan darah. Setelah ditampung, darah akan dikirim ke bilik untuk selanjutnya dipompakan ke luar tubuh.
Gerakan jantung tersebut memiliki irama. Irama yang normal untuk jantung ialah dalam satu kali berkontraksi terdiri dari satu kali kontraksi atrium dan satu kali kontraksi bilik. Bila terjadi gangguan irama, misal dua kali kontraksi atrium-1 kali kontraksi bilik atau satu kali kontraksi atrium kemudian diselingin jeda dahulu baru terjadi kontraksi bilik, akan menyebabkan darah yang dipompakan jantung tidak optimal. Hal itulah yang terjadi pada kondisi aritmia.
Aritmia atau gangguan irama jantung terjadi akibat gangguan penghantaran impuls listrik di jantung. Listrik ini adalah pemicu agar setiap sel-sel di jantung dapat berkontraksi. Gangguan impuls listrik dapat terjadi akibat:
Kondisi-kondisi tersebut akan mengganggu aktivitas listrik jantung dan sebagai akibatnya irama jantung juga terganggu.
Aritmia yang ringan mumnya tidak menimbulkan gejala. Namun beberapa pasien dapat mengeluhkan gejala berikut:
Gejala di atas umumnya akan hilang sendiri dalam hitungan menit-jam, terutama bila pasien beristirahat. Namun untuk mengetahui ada-tidaknya aritmia secara pasti diperlukan pemeriksaan rekam jantung (EKG). Melalui rekam jantung, dapat dilihat aktivitas listrik jantung serta jenis aritmia yang terjadi. Rekam jantung dilakukan saat pasien masih merasakan gejala, bukan saat gejala sudah hilang.
Sebagian besar aritmia terjadi tanpa disadari oleh penderitanya. Hal ini karena aritmia tersebut tidak menghasilkan gejala dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun bila aritmia berlangsung cukup lama atau terjadi gangguan irama yang sangat tidak beraturan, penderita sudah diindikasikan untuk mendapat obat antiaritmia.
Terdapat lima golongan obat antiaritmia. Pemilihan obat disesuaikan dengan jenis aritmia yang dapat dilihat dari hasil rekam jantung. Obat aritmia bekerja untuk membuat aktivitas listrik di jantung kembali normal dan juta mengontrol kecepatan jantung berkontraksi. Pada kasus dimana aritmia tidak dapat diobati dengan obat-obatan, dibutuhkan tindakan operasi untuk mengembalikan irama jantung ke kondisi normal.