Daftar isi
Insomnia berasal dari bahasa Latin yang artinya "tidak tidur". Insomnia merupakan suatu kondisi ketidakmampuan utnuk tertidur atau mempertahankan kondisi tidur. Selain pengertian di atas, insomnia bisa diartikan juga sebagai kondisi bangun tidur namun tidak merasa segar. Kesimpulannya, insomnia adalah ketidakmampuan untuk mendapat waktu tidur yang cukup agar menjadi segar saat bangun tidur.
Jumlah waktu tidur yang dibutuhkan bervariasi antar tiap individu. Sebagian besar orang dewasa memerlukan waktu sekitar 8 jam untuk tidur. Sebanyak 30% - 40% orang dewasa mengalami gejala insomnia dapat kurun waktu setahun. Sekitar 10% - 15% mengalami insomnia kronik, yaitu gejala insomnia lebih dari 1 bulan. Insomnia lebih banyak terjadi pada wanita dan lanjut usia.
Insomnia dapat berdiri sendiri atau merupakan gejala dari penyakit lain. Sekitar setengah dari kasus insomnia terjadi akibat kekhawatiran dan stres.
Penyebab umum dari insomnia:
Gangguan insomnia akibat stres dipengaruhi oleh derajat stres dan lamanya stres tersebut terjadi. Situasi yang dapat menyebabkan insomnia antyara lain kehilangan pasangan hidup, pekerjaan, bahkan acara pernikahan, dan liburan.
Depresi dapat menyebabkan tidur terlalu berlebihan ataupun sulit tidur. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan bahan kimia di otak. Insomnia juga dapat disebbakan gangguan jiwa lainnya.
Beberapa jenis obat dapat mengganggu tidur, antara lain antidepresan, obat jantung dan darah tinggi, obat alergi, dan antiinflamasi steroid. Beberapa obat yang dijual bebas juga dapat menyebabkan insomnia karena mengandung kafein, seperti anti nyeri, penurun berat badan, dan obat pilek.
Kopi, teh, dan menuman bersoda bersifat stimulan dan membuat berjaga di malam hari bila diminum pada malam hari. Alkohol membuat cepat tertidur namun menyebabkan pasien terbangun di tengah malam hari.
Rasa nyeri, sesak nafas, atau sering buang air kecil dapat mengganggu tidur. Dengan pengobatan yang benar, dapat membantu untuk tidur nyenyak.
Bepergian atau bekerja lembur dapat mengganggu sikllus di dalam tubuh kita. Siklus ini berperan sebagai jam di dalam tubuh yang mengatur waktu tidur dan bangun, metabolisme, dan temperatur badan.
Beberapa kebiasan tidur yang buruk, seperti: waktu tidur yang tidak teratur, aktivitas sebelum tidur, lingkungan yang tidak nyaman, dan menggunakan ranjang untuk kegiatan lain selain tidur dan berhubungan seksual.
Insomnia ini terjadi saat kita terlalu cemas tidak bisa tidur dan mencoba terlalu keras agar dapat tidur. Gejala insomnia membaik jika seseorang menjauh dari lingkungannya atau saat mereka tidak mencoba untuk tidur, seperti saat membaca dan menonton TV.
Makan terlalu banyak menyebabkan sulit untuk berbaring dan timbul rasa tidak nyaman. Pada sebagian orang dapat timbul aliran balik asam lambung setelah makan dan langsung berbaring. Tapi makan makanan kecil sebelum waktu tidur boleh dilakukan.
Insomnia juga sering terjadi pada lanjut usia yang disebabkan oleh perubahan pola tidur (menjadi lebih cepat lelah dan bangung lebih poagi di pagi harinya), perubahan aktivitas berupa penurunan, dan perubahan kesehatan (menopause, pembesaran prostat pada pria, nyeri kronis) serta peningkatan penggunaan obat-obatan.
Gangguan tidur pada anak kecil dan remaja terjadi karena siklus dalam tubuh mereka lebih lambat (tertidur lebih malam dan bangun lebih pagi).
Kekurangan tidur menyebabkan kelelahan, depresi, ghangguan konsentrasi, dan penyakit lain.
Gejala dari insomnia meliputi:
Seseorang dengan insomnia umumnya tidur hanya 6 jam atau kurang lebih dari 3 kali dalam seminggu. Tidur sangat penting bagi kesehatan. Insomnia dapat mengganggu fisik dan mental seseorang. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibata insomnia:
Insomnia yang tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi hingga meningkatkan angka kematian. Pasien dengan insomnia memiliki kesehatan yang lebih buruk, gangguan dalam pekerjaan dan lebih mudah terkena depresi.
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani insomnia yaitu terapi perilaku. Terapi perilaku yang dapat dilakukan , anatar lain:
Terapi ini bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung proses tidur.
Dalam terapi ini, pasien belajar untuk berpikir positif dan memiliki keyakinan positif mengenai tidur.
Waktu di ranjang dibatasi untuk menjaga tetap terlelap.
Beberapa teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu untuk tidur. Olahraga yang dilakukan di pagi hari juga membantu mengurangi stres dan mendapat tidur yang lelap.
Pengobatan di atas mungkin tidak cukup, sehingga insomnia dapat ditangani dengan pemberian oibat-obatan. Umumnya obat-obatan diberikan saat penyebab insomnia diketahui, menimbulkan gangguan dalam kegiatan sehari-hari, dan sudah dilakukan terapi perilaku dengan benar.
Penggunaan obat untuk membantu tidur harus melalui konsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan efek samping obat tersebut. Efek samping yang bisa terjadi antara lain mengantuk di pagi hari, gangguan ingatan, sakit kepala, berjalan sambil tidur, dan lainnya. Wanita hamil tidak disarankan menggunakan obat tidur.
Perubahan gaya hidup yang baik dapat membantu mengurangi insomnia, anatara lain: