Daftar isi
Varises didefinisikan sebagai pembesaran pembuluh darah balik (vena) di dekat permukaan kulit. Selain membesar, pembuluh darah balik juga tampak berkelok-kelok tidak beraturan. Pembuluh yang paling sering terkena adalah pembuluh darah di daerah kaki dan betis.
Varises dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
Varises cenderung berkembang dalam satu keluarga, artinya terkait dengan faktor genetik. Biasanya varises seperti ini berhubungan dengan gangguan katup pembuluh atau lemahnya dinding pembuluh.
Selain faktor keturunan, penyebab lain varises adalah kehamilan. Kandungan yang semakin membesar akan menekan pembuluh balik di daerah perut, yang tekanannya akan berefek ke bagian hulu yaitu pembuluh balik di kaki. Selain itu, pada kehamilan terjadi produksi sejenis hormon yang dapat merelaksasikan pembuluh balik.
Faktor umur juga dapat menyebabkan varises. Seiring dengan semakin menuanya seseorang, dinding pembuluh balik akan kehilangan elastisitasnya dan mudah teregang. Selain itu, katup pembuluh menjadi lemah sehingga aliran darah tidak satu arah lagi, tapi bolak-balik.
Orang yang sering berdiri lama mempunyai kecenderungan untuk menderita varises. Saat berdiri, aliran darah kembali ke jantung menjadi lebih sulit dan menjadi beban bagi katup pembuluh balik.
Gejala utama varises adalah gambaran pembuluh balik yang membesar, berkelok-kelok, dan tampak kebiruan. Kadang-kadang timbul sedikit nyeri, rasa terbakar, gatal, atau rasa berat pada kaki. Biasanya, gejala ini semakin memberat saat duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
Pada varises yang berat, yaitu yang disertai pembentukan bekuan darah dan peradangan, dapat timbul luka borok yang disertai infeksi bakteri. Selain itu, varises juga mudah berdarah walaupun hanya tersenggol sedikit.
Penanganan pertama varises adalah dengan cara rajin berolahraga, terutama berjalan kaki dan ketika berbaring meletakkan kaki lebih tinggi. Kedua langkah ini bertujuan untuk memperlancar aliran darah kembali ke jantung dan mengurangi beban kerja pembuluh balik. Varises yang terjadi akibat kehamilan biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah tiga sampai dua belas bulan pasca / setelah melahirkan.
Jika varises tidak mengalami perbaikan, maka perlu dilakukan tindakan berupa skleroterapi, terapi laser, dan terapi radiofrekuensi. Pada skleroterapi, dilakukan penyuntikan bahan kimia yang menyebabkan penutupan pembuluh balik. Skleroterapi cocok untuk pembuluh balik berukuran kecil.
Tujuan terapi laser mirip dengan skleroterapi. Hanya saja, penutupan pembuluh balik dilakukan dengan teknologi sinar laser. Caranya yaitu menembak varises dengan sinar laser yang pemancarnya dimasukkan ke dalam pembuluh balik. Demikian pula dengan terapi radiofrekuensi. Tujuannya mirip dengan skleroterapi dan terapi laser, yaitu sama-sama ingin menutup pembuluh balik yang mengalami varises. Bedanya hanya pada penggunaan energi radiofrekuensi.
Cara lama yang saat ini kadang-kadang masih digunakan adalah melakukan sayatan di atas pembuluh yang mengalami varises kemudian mengikat bagian hulunya dan memotong bagian yang mengalami varises.
Timbul pertanyaan, jika pembuluh balik yang mengalami varises dipotong, bagaimana dengan aliran darahnya? Tidak ada masalah. Darah yang seyogyanya melalui pembuluh balik tersebut akan dialihkan ke pembuluh balik yang lebih besar yang berada di bagian dalam.