DEFINISI
Perut kembung sering juga disebut kemasukan angin. Sensasinya adalah: perut terasa penuh, seperti terisi angin/udara/gas, kadang memang tampak menggelembung atau membesar. Keluarnya gas dari lambung lewat mulut disebut serdawa (bukan sendawa) atau belching/burping. Gas di dalam perut atau usus yang secara teratur keluar lewat dubur atau anus disebut flatus atau kita kenal sebagai, maaf, kentut.
Adanya udara atau gas di saluran cerna dalam batas tertentu masih dianggap normal. Udara bisa ada di perut karena:
Makanan berunsur karbohidrat yang sulit dicerna, dikenal sebagai FODMAPs (fermentable olig-di-mono-saccharides and polyols), misalnya kacang-kacangan, brokoli, kol atau kubis, kembang kol, kismis, bawang, dan apel akan berpotensi membuat produksi gas yang berlebih.
Serdawa kadang disertai bunyi akibat letupan dan gesekan katup esofagus atau kerongkongan. Tingginya asam lambung bisa membuat perih tenggorok karena teriritasi atau luka. Buang angin atau kentut beberapa kali sehari dengan rata-rata sekitar 15 kali masih dianggap normal. Buang angin dapat terasa mengganggu jika sangat berbau busuk, suaranya keras, melebihi frekuensi biasanya, dan disertai rasa tidak nyaman di perut.
Bau kentut yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh rasio gas termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi. Bau yang menyengat biasanya dipengaruhi oleh konsumsi makanan seperti bawang, bumbu pedas, dan minuman yang mengandung pemanis sorbitol. Kentut yang bersuara keras disebabkan oleh tekanan otot usus besar yang mendorong gas melewati otot di anus. Pelepasan gas ini biasanya masih bisa dikendalikan secara sadar agar gas keluar perlahan dan tidak menimbulkan suara yang terlalu keras.
Sengaja membuang angin atau gas kadang justru membuat kondisi saluran cerna lebih nyaman, misalnya serdawa pada bayi setelah habis minum susu dan menungging pada orang dewasa untuk mempermudah kentut. Perubahan pola diet sehat yang seimbang serta gaya hidup akan cukup membantu mengurangi keluhan perut kembung. Asupan zat makanan dan minuman yang berpotensi menghasilkan gas berlebih sebaiknya dibatasi, apalagi jika diketahui bahwa tubuh punya ketidakmampuan mencerna zat-zat tersebut, kecuali atas anjuran ahli gizi, pemberian zat atau nutrisi tambahan kaya serat atau berserat tinggi yang berlebihan pada fase awal diet perlu diwaspadai.
Pemberian obat-obatan mungkin diperlukan atas pertimbangan dokter, terutama jika keluhan perut kembung disertai mual, muntah, demam, diare, dan berak darah.