Daftar isi
Istilah “kista” merujuk pada struktur menyerupai kantung tertutup yang memiliki selaput atau membran. Kista dapat berisi cairan atau zat semi-cair. Kista bukan pertumbuhan jaringan tubuh seperti kanker. Kista pada umumnya bersifat jinak. Kista dapat muncul di mana saja, seperti di tulang, kulit, otot, dan organ tubuh lainnya. Kista juga dapat terbentuk pada organ tubuh dalam seperti ovarium, ginjal, bahkan otak.
Terdapat berapa istilah lain yang sering kali membingungkan dengan kista, yakni:
Abses adalah kantung yang juga diselubungi membran seperti kista, tetapi berisi nanah (pus). Abses merupakan suatu infeksi, sedangkan kista bukan infeksi. Namun bila kista terinfeksi bakteri dan berkembang nanah, maka kista akan menjadi abses. Abses umumnya bersifat nyeri dan teraba panas, sedangkan kista tidak nyeri dan tidak panas.
Pimple atau jerawat merupakan kelainan kulit yang muncul akibat sumbatan kelenjar minyak. Pimple atau jerawat biasanya terdapat hanya pada kulit yang mengandung banyak kelenjar keringat seperti wajah dan punggung. Pimple atau jerawat biasanya meradang, tampak kemerahan, dan nyeri, sedangkan kista tidak.
Papul atau nodul lesi atau kelainan kulit dengan konsistensi padat dan umumnya berbentuk kubah. Isi dari papul atau nodul adalah jaringan kulit.
Pseudokista menyerupai kista yang biasanya tampak pada pemeriksaan radiologi tetapi sebenarnya tidak memiliki membran yang sempurna. Pseudokista umumnya terbentuk pada organ dalam tubuh, seperti ginjal, pankreas, dan mata. Pseudokista terbentuk akibat gangguan pada organ bersangkutan atau bisa juga disebabkan oleh infeksi parasit.
Lipoma adalah kantung yang berisi lemak sehingga ada yang mengatakan bahwa lipoma adalah kista-lemak. Pada umumnya, kista berbentuk lebih bulat dibandingkan lipoma dan kista teraba lebih lunak sedangkan lipoma lebih kenyal.
Tumor adalah pertumbuhan abnormal dari jaringan tubuh. Jadi tumor terbentuk dari jaringan tubuh, sedangkan kista hanya berupa kantung membran dengan isi cairan.
Contoh beberapa penyakit kista yang umum ditemui antara lain:
Kista ovarium adalah salah satu bentuk kista yang sering ditemukan pada wanita. Kista ovarium ialah terbentuknya kista di dalam organ ovarium. Data menunjukkan hampir semua perempuan usia produktif pernah mengalami atau saat ini memiliki kista ovarium.
Kista dapat berukuran kecil sebesar biji jagung hingga sebesar jeruk. Sekitar 95% kista ovarium bersifat jinak dan umumnya dapat menghilang dengan sedirinya tanpa tindakan pembedahan.
Terdapat dua tipe kista ovarium:
Pada prinsipnya, kista hanyalah suatu struktur kantung di organ tubuh. Struktur tersebut bukan infeksi ataupun keganasan sehingga tidak menimbulkan gejala apapun. Gambaran umum kista:
Kista epidermidis tampak seperi bejolan pada kulit yang makin lama makin membesar. Gambarannya seperti papul, yakni benjolan berbentuk setengah kubah berukuran mulai dari 3 mm hingga beberapa sentimeter, dan dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya. Pada perabaan konsistensi lunak-kenyal, tidak padat. Berwarna putih atau sedikit kekuningan.
Kista ovarium juga umumya tidak memberikan gejala apapun. Kebanyakan penderita bahkan tidak menyadari adanya kista pada ovarium mereka. Kista ovarium baru akan menimbulkan gejala bila berukuran sangat besar, kista pecah, atau terpuntir. Data menunjukkan: hanya 1 dari 25 penderita yang mengeluhkan adanya gejala.
Gejala tersebut antara lain: nyeri pinggul, susah buang air besar, peningkatan frekuensi buang air kecil, perubahan siklus menstruasi atau menstruasi menjadi lebih banyak atau bahkan lebih sedikit, rasa kembung begah, dan rasa lelah.
Kista pada permukaan kulit dapat dilihat dengan mata, tetapi kista pada organ dalam, seperti kista ovarium, baru akan terdeteksi dengan pemeriksaan radiologi. Karena tidak menimbulkan gejala, kista ovarium seringkali ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) perut atau rahim, atau melalui CT Scan perut. Namun bila terdapat gejala seperti di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan untuk dilakukan USG.
Beberapa penyebab umum dari kista adalah sebagai berikut:
Kista epidermidis dapat terjadi antara lain karena sumbatan kelenjar keringat atau karena masuknya lapisan luar kulit ke lapisan dalam karena suatu trauma.
Sebagian besar kista dapat hilang sendiri. Cairan yang mengisi kista akan diserap kembali oleh jaringan sekitar. Namun jika kista meradang, maka dapat diberikan obat topikal (obat oles) antiradang. Jika kista berubah menjadi pus, tampak berisi nanah kehijauan atau tubuh menjadi demam, maka penderita diberikan antibiotik.
Kista yang tidak menghilang dengan sendirinya atau cukup menganggu dapat dibuang dengan tindakan bedah minor. Prinsip tindakannya adalah membuat luka pada kista dan mengeluarkan isinya.
Pada kista yang terletak di permukaan kulit, seperti kista epidermis, yang perlu dilakukan adalah:
Selain tindakan di atas, penting juga untuk tidak sering memegang kista ata mencoba memencet mengeluarkan isinya sendiri karena dapat menimbulkan komplikasi infeksi.
Kista yang terdapat pada organ dalam biasanya ditemukan secara tidak sengaja dan umumnya dibiarkan saja karena dapat menghilang sendiri. Namun ada beberapa pertimbangan dimana diperlukan tindakan operasi, yakni bila didapat kondisi berikut: 1). Ukuran kista besar (biasanya >5cm); 2). Terdapat gejala yang cukup menganggu penderita; 3). Kista ovarium terjadi pada wanita yang sudah tidak mengalami siklus haid (menopause) di mana risiko kista menjadi keganasan lebih besar; 4). Kista dicurigai ganas yang dilihat melalui pemeriksaan USG dan pemeriksaan darah CA-125 (penanda kanker ovarium). Operasi pengangkatan kista ovarium dilakukan dengan melakukan pembedahan pada diniding perut yang dikenal dengan nama laparoskopi dan laparotomi.